RASIKAFM.COM | SALATIGA - Umumnya orang mengkoleksi jenis tumbuhan untuk hiasan rumah. Namun berbeda dengan Erfix Bahtiar, Warga Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga. Dirinya memilih untuk mengkoleksi berbagai jenis tumbuhan mint dari berbagai negara.
Pria yang akrab disapa Erfix itu mengaku, mulai tertarik mengumpulkan beragam jenis tumbuhan mint sejak pandemi Covid-19. Ketika itu dirinya yang berkerja sebagai tour guide mendaki gunung wisatawan luar negeri, mendadak sepi pengunjung.
“Saya juga personal trainer juga. pandemi itu banyak waktu luang. Terus berfikir mencari tanaman dan tertarik sama mint ini. Saya taunya dari bule-bule itu,” kata Erfix di kebunnya daerah Cuntel, Desa Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang Senin (12/6/2023).
Berawal dari itu, dirinya mulai mengumpulkan satu persatu jenis mint dari berbagai negara. Total saat ini Erfix telah memiliki 45 jenis mint. Dirinya juga belajar dari dosen teknologi pangan UKSW untuk belajar manfaat dan kandungan dari tumbuhan mint.
Dijelaskan, tumbuhan mint ini ada diberbagai produk makanan, minuman, dan obat-obatan. Hal itu bisa dibuktikan langsung dengan aroma daun mint tersebut.
“Ada yang aroma pasta gigi dari Chocolate Mint, ada aroma permen karet itu dari peppermint, ada juga Japanese mint itu biasanya dipakai di produk inhaler,” bebernya.
Selain aroma mint yang biasa digunakan untuk berbagai produk makanan dan minuman, ada juga salah satu jenis mint yang aroma mirip dengan daging ikan. Namanya Fish mint, aroma yang mirip daging itu biasanya digunakan untuk orang vegetarian.
“Orang-orang vegan itu kalau kangen pengen merasakan sensasi makan daging pakai itu. Tempe itu dioleskan dengan fish mint ini jadi seperti makan daging,” ungkapnya.
Di kebun miliknya itu, kata Erfix, ada juga jenis mint yang memiliki rasa sangat manis. Bahkan rasa manis itu 50-300 kali dari gula. Yaitu mint Stevia, rasa manis itu bisa digunakan sebagai pengganti gula.
“Ini tidak ada kalorinya. Orang kalau mau sehat pakainya ini. Rasa gulanya itu bukan dari kandungan glukosa, tapi memang rasa daunnya manis,” terang Erfix sambil menunjukkan daun Stevia.
Diakuinya pengunjung yang datang ke kebunnya akan merasa terkejut. Ternyata ada banyak jenis tumbuhan mint. Selain itu juga ada berbagai aroma dan rasanya.
Kebun yang baru saja jadi pada bulan lalu itu, oleh Erfix juga digunakan sebagai kafe. Pengunjung bisa datang langsung dan merasakan berbagai jenis tumbuhan yang bisa dimakan.
Selain itu juga tersedia berbagai salad dan minuman mint yang bisa pengunjung coba. Jika ingin membeli bibitnya, Erfix juga menyediakan. Mulai dari harga Rp 10 ribu sampai Rp 100 ribu.