Pekalongan – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap kegiatan Muktamar Sufi Internasional 2023 yang diselenggarakan di Kota Pekalongan dapat membawa keberkahan bagi masyarakat di daerahnya.
“Kalau membaca runutan sidang komisi yang akan dilakukan, rasa-rasanya persis dengan semangat yang kami bangun di Jawa Tengah, yakni mengoptimalkan dunia pendidikan dan perekonomian sebagai pertahanan untuk menangkal radikalisme,” kata Ganjar di Pekalongan, Selasa.
Dia juga menyampaikan rasa syukur karena Jawa Tengah mendapatkan kesempatan kali kedua menjadi tuan rumah Muktamar Sufi Internasional (World Sufi Assembly) setelah penyelenggaraan pertama pada 2019.
“Syukur alhamdulillah untuk kedua kalinya Jateng mendapat berkah sebagai tempat terlaksananya World Sufi Assembly. Demikian juga alhamdulillah saya ikut hadir terus-menerus ikut menyaksikan sebuah perkembangan yang sangat bagus,” katanya.
Gubernur mengatakan undangan menghadiri acara internasional ini adalah sebuah kehormatan bagi dirinya yang menjadi saksi berkumpulnya ulama sufi dari seluruh dunia dan bisa mengikuti rangkaian acara yang berlangsung di Kota Pekalongan.
Ia juga menyinggung peran besar Maulana Habib Luthfi bin Yahya dan Presiden Joko Widodo dalam penyelenggaraan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan.
“Kami berharap ini bisa membawa berkah bagi masyarakat, khususnya di Jateng. Insyaallah pertemuan ini akan membawa berkah bagi rakyat Indonesia dan masyarakat dunia,” tambahnya.
Ketua Panitia Muktamar Sufi Internasional Prabowo Subianto menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana yang berkenan hadir membuka acara Muktamar Sufi Internasional 2023.
Pada kesempatan itu, Prabowo yang juga Menteri Pertahanan itu menyampaikan ada dua tokoh Indonesia, yaitu Presiden Joko Widodo dan Maulana Habib Luthfi bin Yahya yang masuk daftar 500 tokoh dihormati di seluruh dunia.
“Ini bukti konkret, bukti bagaimana ulama dan umaro di Indonesia bersatu, bahu-membahu membangun negeri Indonesia,” katanya.
Kegiatan Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan ini dihadiri tidak kurang 73 ulama sufi dari 38 negara.