SEMARANG – Upaya Ganjar Pranowo menurunkan angka stunting di Jateng melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) terus menunjukkan hasil positif. Setiap tahun, angka stunting di provinsi itu terus menurun.
Data dari Studi Status Gizi Indonesia mencatat, angka stunting di Jateng tahun 2021 tercatat sebesar 20 persen. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 27 persen.
“Itu data SSGI yang sumbernya dari program, sementara kami punya data sendiri berupa laporan riset yang jumlahnya lebih kecil dari itu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, Jumat (31/12).
Data riset soal stunting di Jateng lanjut Yulianto mencatat, tahun 2013 atau di masa awal Ganjar menjadi gubernur, stunting di Jateng mencapai 37 persen. Jumlah itu turun di tahun 2018 menjadi 31 persen.
“Sementara di tahun 2021 ini, menurut data riset itu, stunting di Jateng turun menjadi 19,9 persen. Jadi penurunannya cukup bagus,” jelasnya.
Capaian itu lanjut dia telah berhasil melampauai target Suistainable Development Goals (SDGs). Dimana dalam SDGs ditargetkan, angka stunting harus di bawah 20 persen tahun 2030 nanti.
“Kalau dari SDGs kita sudah melampauai target. Tapi pak Presiden memiliki target lain yang lebih menantang, yakni harus di bawah 14 persen. Jadi kita masih akan mengejar itu,” ucapnya.