RASIKAFM.COM | UNGARAN — Polres Semarang menggelar apel pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin 2025 sebagai bentuk kesiapan pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Operasi ini bertujuan menjamin keamanan, kelancaran lalu lintas, serta kenyamanan masyarakat selama masa libur panjang Nataru di wilayah Kabupaten Semarang.
Kabupaten Semarang menjadi salah satu wilayah prioritas pengamanan karena berfungsi ganda, yakni sebagai daerah tujuan wisata sekaligus jalur lintasan utama menuju Solo dan Yogyakarta. Kondisi tersebut membuat arus mobilitas masyarakat diperkirakan meningkat signifikan selama libur Natal dan Tahun Baru.
Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy mengatakan, pengamanan ibadah Natal menjadi fokus utama Operasi Lilin 2025, selain pengamanan objek wisata dan pengaturan lalu lintas.
“Kabupaten Semarang bukan hanya menjadi tujuan masyarakat untuk berlibur, tetapi juga merupakan lintasan utama menuju Solo dan Yogyakarta. Selain itu, tempat wisatanya juga tidak kalah menarik sehingga menjadi konsentrasi pengamanan kami,” ujarnya usai apel gelar pasukan di halaman Mapolres Semarang, Jumat (19/12/2025).
Ia menegaskan, Polres Semarang berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik yang melintas, datang berwisata, maupun yang melaksanakan ibadah.
“Pengamanan ibadah Natal menjadi fokus kami, kemudian objek wisata dan lalu lintas, sehingga dalam Operasi Lilin ini kami bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tegasnya.
Dalam operasi tersebut, Polres Semarang menyiapkan 12 pos yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. Sebanyak 381 personel diterjunkan dengan dukungan instansi terkait.
“Personel yang kami siapkan sebanyak 381 orang dan didukung instansi lain seperti Dinas Perhubungan, TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan unsur terkait lainnya. Selain itu, kami juga menempatkan lima pos pengamanan di rest area,” jelas Kapolres.
Terkait rekayasa lalu lintas, Kapolres menyebut penerapannya bersifat situasional dan akan dilakukan apabila terjadi kepadatan arus kendaraan.
“Rekayasa lalu lintas pasti ada ketika arus mulai padat, namun sifatnya situasional dan kami menunggu instruksi dari Polda Jawa Tengah,” katanya.
Pengaturan kendaraan di rest area juga dilakukan secara fleksibel, terutama di jalur Ungaran menuju Solo. Di sepanjang jalur ada tiga titik penguraian. Nantinya akan dipecah di tiga titik tersebut dengan melihat situasi arus lalu lintas dan masyarakat yang menggunakan rest area.
“Kami pastikan tidak ada masyarakat yang terkendala saat menggunakan rest area,” imbuhnya.
Mengenai perayaan malam pergantian tahun, Kapolres memastikan izin keramaian telah diatur sesuai prosedur.
“Izin keramaian malam tahun baru, terutama pesta kembang api, sudah diatur. Beberapa titik sudah mengajukan izin dan saat ini masih kami proses sesuai prosedur yang berlaku,” ungkapnya.
Kapolres juga memprediksi puncak arus lalu lintas akan terjadi pada 20 hingga 22 Desember 2025.
“Tanggal 22 sudah mulai libur, sedangkan 20 dan 21 Desember bertepatan dengan akhir pekan, sehingga masyarakat banyak melakukan perjalanan pada hari tersebut. Untuk arus balik, kami prediksi terjadi pada 3 Januari 2026,” katanya.
Selain itu, pelarangan kendaraan sumbu tiga akan diterapkan sesuai window time dengan pengawasan ketat di pintu masuk wilayah Kabupaten Semarang.
“Kami akan membantu Dishub agar kebijakan tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas dan menempatkan personel di titik-titik strategis,” tambahnya.
Kapolres juga mengimbau masyarakat agar memanfaatkan layanan kepolisian jika membutuhkan bantuan. Apabila masyarakat membutuhkan kehadiran polisi, jangan sungkan menghubungi layanan 110.
“Kami pastikan anggota akan merespons lebih cepat dan hadir di lokasi selama 24 jam,” pungkasnya.