UNGARAN – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan di Kabupaten Semarang sejak tanggal 3 Juli 2021 lalu diklaim mampu menekan angka kasus positif Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha usai melepas Tim Monitoring Pelaksanaan PPKM Darurat, di pendopo rumah dinas Bupati Semarang, Senin (5/7/2021) malam.
“Kami ucapkan terimakasih kepada TNI Polri dan seluruh pihak yang telah bekerja keras memberikan pelayanan terbaik dan edukasi terkait PPKM Darurat ini,” ujar Ngesti.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Semarang itu selama tiga hari pelaksanaan PPKM Darurat mampu membangkitkan harapan dan semangat bagi upaya-upaya pengendalian kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang.
“Alhamdulillah selama tiga hari ini sudah mulai ada progres yang baik. Angka kasus positif mulai turun, yang sembuh tambah hari tambah banyak, kasus kematian juga turun,” ucapnya.
Meski demikian, kesadaran masyarakat Kabupaten Semarag untuk mematuhi pembatasan sejumlah kegiatan dan juga disiplin protokol kesehatan (prokes) masih harus terus didorong. Pihaknya juga tengah membentuk tim untuk mendampingi Satgas Covid-19 di masing-masing kecamatan guna mengedukasi prokes kepada masyarakat.
“Saat ini kondisi rumah sakit sudah penuh, yang antri juga banyak. Rumah singgah terpadu juga hampir penuh. Sekali lagi kami minta kesadaran masyarakat untuk mematuhi prokes,” tegasnya.
Sementara Plt Kepala Diskominfo Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan data kasus Covid-19 sampai dengan Senin 5 Juli 2021, jumlah penambahan kasus baru tercatat mencapai 340.
“Hari ketiga pelaksanaan PPKM Darurat ini mulai menunjukkan tren penurunan kasus, yakni tercatat sebanyak 340. Jumlah itu relatif menurun dibandingkan dengan penambahan kasus baru sehari sebelum pelaksanaan PPKM Darurat, yakni sebanyak 413 kasus,” jelasnya. (win)