RASIKAFM.COM | UNGARAN – Jelang Hari Raya Iduladha, Supadi (53), seorang peternak sapi asal Dusun Gintungan, Kelurahan Gogik, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang semakin fokus merawat sapi-sapinya.
Ia mengaku menerapkan perawatan khusus agar hewan ternaknya tetap sehat dan terhindar dari penyakit. “Kebersihan kandang harus dijaga. Jalan utama kandang juga harus bersih, makanannya dijaga, dan setiap tiga bulan saya kasih jamu,” jelasnya ditemui di kandang komunal setempat, Selasa (20/5/2025).
Meski pernah menghadapi kendala penyakit, Supadi berusaha sebisa mungkin menghindari penggunaan obat kimia kecuali dalam kondisi darurat.
“Kalau untuk pencegahan biasanya cukup dengan perawatan alami. Tapi kalau sudah terpojok, kadang terpaksa pakai suntikan,” katanya.
Mendekati Iduladha, ia telah menyiapkan tujuh ekor sapi untuk dijual, dan hingga saat ini sudah empat ekor yang berhasil dilepas ke pembeli.
“Alhamdulillah sekarang sudah empat ekor terjual, tinggal tiga ekor lagi,” ujarnya.
Terkait harga, menjelang Iduladha harga sapi bisa naik hingga dua juta rupiah per ekor dibandingkan hari biasa.
“Kalau hari biasa, sapi umur dua tahun dihargai 20 juta. Kalau mendekati Iduladha bisa sampai 22 juta,” urainya.
Sementara Yohana Diah Haryuni, Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dispertanikap Kabupaten Semarang menuturkan, tahun ini pihaknya membentuk kader penyakit hewan menular dengan satu orang petugas setiap desa.
“Totalnya ada 235 petugas yang diharapkan membantu kami dalam memberikan edukasi, informasi ke masyarakat, melaporkan kejadian kasus (penyakit) apabila mendapat informasi dari masyarakat sekitarnya ke petugas kesehatan hewan,” paparnya.
Yohana menyebut, upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit hewan ternak, khususnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) adalah dengan vaksinasi dan pengawasan ternak yang masuk pasar hewan.
“Selain itu pemeriksaan dan pengobatan serta pelaporan hewan yang terindikasi PMK dan LSD,” tambahnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dispertanikap Kabupaten Semarang per Senin (19/5/2025) terdapat 7 ekor sapi terindikasi PMK yang berasal dari Kecamatan Ambarawa. (win)