UNGARAN – Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Semarang mengalami penambahan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, hingga Rabu (26/1/2022) terjadi penambahan lima kasus baru sehingga total saat ini ada sembilan kasus aktif Covid-19. Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah varian baru Omicron sudah masuk ke Kabupaten Semarang atau belum. Pasalnya, untuk memastikan hal ini membutuhkan uji khusus yang belum dapat dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Semarang.
“Saya belum berani mengatakan apakah Omicron sudah masuk Kabupaten Semarang atau belum. Kemungkinan ada, tetapi kita belum bisa mendeteksi,” kata Plt Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Nur Hidayat saat ditemui di kantornya, Kamis (27/1/2022).
Dijelaskan Syaiful, sembilan kasus aktif Covid-19 yang kini ditangani oleh Dinkes Kabupaten Semarang, ada yang ditemukan dari pengambiilan sampling dan ada yang diketahui saat akan pulang setelah berkunjung di Kabupaten Semarang.
“Rata-rata mereka yang positif adalah pendatang, bukan warga asli Kabupaten Semarang. Saat akan pulang mereka melakukan tes swab hasilnya diketahui positif,” jelasnya.
Menurut Syaiful, dari sembilan kasus aktif tersebut belum ditemukan tanda-tanda mengarah ke Omicron. Hanya saja untuk mengetahui secara pasti harus ada pemeriksaan khusus, yakni uji Whole Genome Sequencing (WGS) yang memakan waktu hingga dua pekan.
“Uji sampel WGS sudah kita kirimkan tetapi hasilnya memang belum keluar karena memang harus antri. Sehingga itu yang menjadi salah satu alasan kenapa varian Omicron dimungkinkan sudah masuk atau bisa juga belum,” ungkapnya.
Guna menyikapi agar tidak terjadi lonjakan kasus, Dinkes Kabupaten Semarang yang berusaha agar pasien yang positif ditangani dengan baik agar tidak terjadi keparahan.
“Kalau akhirnya yang bersangkutan mengalami gejala sakit dan harus masuk rumah sakit maka sudah kami siapkan sarana dan prasarana penanganan di rumah sakit, berupa kamar isolasi, seperti di Rumah Sakit Gunawan mangun Kusumo (RSGM), RS Ken Saras dan Rumah Sakit Gondo Suwarno Ungaran,” urainya.
Selain upaya tersebut, pihaknya juga terus melakukan tracing dan menggenjot percepatan vaksinasi terutama bagi lansia, anak usia 6-11 tahun dan juga kaum yang rentan terpapar Covid-19.
“Sehari seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang melakukan tracing sebanyak 40 orang. Kemudian terkait vaksinasi dosis pertama sudah merata dan kekebalan kelompok sudah terbentuk, tetapi yang tidak bisa dihindari adalah ternyata yang positif Covid-19 adalah pendatang dari luar Kabupaten Semarang,” tandasnya. (win)