Pada Senin malam (27/2), Konferensi Cabang (konfercab) Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Demak yang digelar di YPI Hidayatulah Mubtadiin Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak mengalami kericuhan.
Kapolsek Sayung, AKP Suprapto, menyatakan bahwa kericuhan terjadi karena adanya perbedaan pendapat antar sesama anggota terkait pembagian tugas untuk menyebarkan undangan dari PAC ke ketua ranting dalam rangka pemilihan ketua Ansor kabupaten Demak.
Menurut AKP Suprapto, kericuhan terjadi karena kesalahpahaman antar anggota. Ia menyarankan agar dalam konfercab, perbedaan pendapat dapat diselesaikan melalui rembukan atau musyawarah mufakat dengan suasana humanis dan menyejukkan. Ia menekankan bahwa semua adalah sahabat Ansor dan Banser yang memiliki aliran darah NU, sehingga tidak perlu saling menjatuhkan kedua belah pihak.
Kasatkorcab Demak, Teguh Irfan, mengatakan bahwa kericuhan diduga dipicu dari perbedaan pendapat anggota dan keterlambatan beberapa pimpinan ranting dalam Konfercab di YPI Hidayatul Mubtadiin, Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Beberapa pimpinan ranting juga tidak diizinkan masuk ke dalam saat dilakukan pemilihan. Ia menambahkan bahwa Ansor dan Banser merasa dibenturkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang memiliki kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan Ansor Banser Demak.
Meskipun suasana sempat memanas, ratusan massa tetap menjaga kondusifitas keamanan di sekitar lokasi pondok pesantren dengan pengawalan dari pihak Polsek Sayung dan sat Sabhara Polres Demak yang dipimpin Wakapolres Demak.