RASIKAFM – Kondisi ruang tahanan di Lapas dan Rutan di Jawa Tengah cukup memprihatinkan. Mayoritas sudah kelebihan kapasitas, sehingga narapidana yang berada dalam kesulitan mencegah terjadinya kerumunan.
Padahal, social distancing atau menjaga jarak merupakan salah satu upaya penting dalam penanggulangan dan pencegahan penularan Covid-19.
“Over kapasitas hampir terjadi di semua Lapas (dan Rutan), jadi tidak mungkin melakukan social distancing,” ujar Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah A. Yuspahruddin, Rabu (28/7/2021).
Yuspahruddin mengatakan, untuk memperkuat pencegahan Covid-19 di lingkungan pemasyarakatan atau penjara, Kemenkumham Jateng sedang mengupayakan vaksinasi untuk para napi.
Beberapa waktu lalu, pihaknya berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro untuk meminta alokasi vaksin.
Langkah tersebut pun mendapat sambutan hangat setelah mengetahui kondisi yang sedang ada. Kapolda dan Pangdam Diponegoro beserta lembaga di bawah naungannya siap mendukung vaksinasi para napi.
Sementara upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, Yuspahruddin mengungkapkan, saat ini vaksinasi untuk 13.800 napi yang berada di berbagai Lapas dan Rutan di Jateng mulai dilakukan. Hal tersebut merupakan lanjutan kerja sama dengan unsur TNI-Polri.
Diketahui, sampai sekarang sudah lumayan banyak Lapas dan Rutan yang melakukan vaksinasi. Diantaranya Lapas Kelas IIA Ambarawa, Lapas Kelas IIA Magelang, Lapas Kelas IIA Pekalongan, Lapas IIA Sragen.
Kemudian Lapas IIA Karanganyar Nusakambangan, Lapas Kelas IIB Brebes, Lapas Pemuda Kelas IIB Plantungan, Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto, Rutan Kelas I Surakarta, Rutan IIA Pekalongan, Rutan Kelas IIB Demak.
Juga Rutan Kelas IIB Kebumen, Rutan Kelas IIB Purbalingga, Rutan Kelas IIB Wonosobo, Rutan Kelas IIB Boyolali, dan Rutan Kelas IIB Pemalang.
Terbaru, vaksinasi napi dilakukan Lapas Kelas I Semarang pada Rabu-Kamis (28-29/7/2021). Vaksinasi di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang juga akan dilangsungkan Jumat (30/7/2021).
“Dengan vaksinasi mudah-mudahan warga binaan di seluruh Lapas Rutan di seluruh Jateng dapat terselamatkan dan terjaga kesehatannya dari paparan Covid-19,” harapnya.
Akui Over Kapasitas
Kepala Lapas Kelas I Semarang Supriyanto membenarkan bahwa napi di lembaganya sudah melebihi kapasitas. Berdasarkan data, Lapas Semarang sebenarnya hanya berkapasitas 600 napi, tapi ternyata diisi lebih dari 1.700 napi.
Kondisi tesebut membuatnya kesulitan menjalankan protokol kesehatan, terutama soal physical distancing. Menurut Supriyanto, pihaknya kesulitan memastikan para napi untuk menjaga jarak satu sama lain.
“Antisipasi ya susah karena kondisinya penuh. Paling kami memberlakukan wajib masker dan cuci tangan,” tuturnya.
Pihak Lapas berterima kasih karena telah difasilitasi vaksin. Di Lapas Semarang ini terdapat 1.500 napi yang rencananya akan divaksin. Untuk vaksin tahap kedua akan dilakukan pada akhir Agustus mendatang.
Sebagai informasi, sebelumnya terdapat dua pegawai Lapas Semarang yang terpapar Covid-19. Keduanya yang merupakan petugas di bengkel kerja Lapas langsung melakukan isolasi mandiri.
Adapun untuk mengantisipasi penyebaran virus, bengkel kerja ditutup sementara. Serta semua napi yang dimungkinkan bersinggungan dengan dua pegawai itu diwajibkan isolasi mandiri.
Menurut keterangan Kadiv Pemasyarakatan Kemenkumham Jateng Syafar Pudji Rochman, total ada ratusan napi yang diminta isolasi. Proses isolasi dilakukan di kamar masing-masing, tersebar di 44 kamar lapas.
Langkah tersebut, katanya, bukan karena para napi terkonfirmasi positif, melainkan sebagai upaya pencegahan dini. Sebab, jika ada satu napi yang terpapar Covid-19, kemungkinan terjadi penularan sangat tinggi.
Wujudkan Herd Immunity
Kepala Kesehatan Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di lingkungan Lapas. Apalagi mengingat banyak Lapas yang sudah melebihi kapasitas.
Menurutnya, kondisi Lapas dan Rutan yang kelebihan kapasitas menjadikannya rentan terjadi penularan Covid-19 dan memicu hadirnya klaster baru. Sehingga, napi perlu diprioritaskan sebagai penerima vaksin.
Kasdam melanjutkan, serbuan vaksinasi di lingkungan Lapas ini turut mendukung percepatan program pemerintah untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Dengan begitu, katanya, pengendalian rantai penularan Covid-19 dapat dilakukan. Termasuk menekan angka kasus positif.
“Dengan divaksin akan membentuk herd immunity sehingga akan membentuk antibodi yang baik di seluruh masyarakat kita,” ungkapnya saat meninjau vaksinasi di Lapas Kelas I Semarang.
Di sisi lain, Kasdam mengimbau para napi untuk terus menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin.