SEMARANG – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang kembali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika ke dalam rumah tahanan (rutan) dengan cara melempar bungkusan menggunakan bola tenis dari tembok terluar belakang Lapas.
Kejadian berawal ketika Petugas Komandan Jaga, M. Roem bertugas kontrol keliling secara berkala di area branggang belakang lapas yang merupakan sekat antara tembok terluar pada Selasa (26/10/2021) pukul 18.30 WIB.
Kecurigaan bermula Ketika petugas menemukan bola tenis asing pada rumput semak-semak. Selanjutnya M. Roem menghubungi Kepala Seksi Keamanan, Muhtadi untuk selanjutnya berkoordinasi dengan Polsek Ngaliyan.
“Diduga narkotika yang akan diselundupkan dengan modus melempar dari luar tembok namun upaya tersebut gagal tidak sampai ke dalam blok hunian,” ujarnya kepada halosemarang.id Rabu (27/10/2021).
Sementara itu, Kalapas Semarang, Supriyanto menjelaskan setelah dilakukan pemeriksaan, didalam bungkusan itu ternyata adalah paket narkotika jenis sabu-sabu.
“Setelah dibuka bungkusan itu berisi sabu seberat 0,97 gram dalam 3 bungkusan klip kecil,” tuturnya.
Ia menduga paket haram tersebut dilempar dari luar tembok belakang Lapas dimasukkan ke dalam bola tenis agar lemparan bisa jauh masuk ke dalam rutan.
“Sabu tersebut sudah kami serahkan kepada Polsek Ngaliyan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Supriyanto.
Sebelumnya, pihak lapas telah memasang tembok pagar tambahan yang sudah dimulai dari samping utara Lapas yang bersampingan langsung dengan jalan raya dan di branggang belakang lapas telah dipasang enam kamera pengawas CCTV yang berbatasan dengan lahan kosong milik warga sekitar.
“Barang tersebut tidak akan sampai blok hunian karena jarak yang terlalu jauh dan akan segera diamankan oleh petugas Lapas apabila ditemukan,” terangnya.
Panit Opsnal Polsek Ngaliyan, Aiptu Thomas Agung Triyono menegaskan, bahwa pihaknya akan terus membantu Lapas dalam penanganan upaya penyelundupan barang terlarang ke Lapas.
“Kami sudah kerahkan anggota untuk patroli sambang Lapas dari subuh hingga pagi hari untuk deteksi dini kejadian kejadian tak terduga di lapas,” imbuhnya.