RASIKAFM.COM | UNGARAN – Dalam suasana yang semakin mendekati hari pemungutan suara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Semarang mengajak masyarakat menciptakan situasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang damai.
Dalam keterangannya, Ketua MUI Kabupaten Semarang KH Fatchurrohman Tohir berharap tidak terjadi gejolak yang dapat mengganggu stabilitas daerah.
“Harapan kita semua, Pilkada damai bisa merata di seluruh wilayah Kabupaten Semarang. Mudah-mudahan tidak ada gejolak apapun. Kelihatannya semakin dekat pencoblosan, makin damai. Insyaallah semua memahami, dua pasangan calon ini memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan kesejahteraan, keadilan, dan peningkatan semua hal yang baik, meskipun dengan cara yang berbeda,” ujarnya dalam acara Halaqah Ulama Mewujudkan Pilkada Damai di Kabupaten Semarang, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Kamis (14/11/2024).
Dalam kesempatan yang sama, ia menekankan pentingnya pemilihan kepala daerah sebagai sarana demokrasi untuk menentukan masa depan daerah. MUI juga menyampaikan bahwa pemilu yang aman dan damai merupakan tanggung jawab bersama, baik oleh masyarakat, aparat keamanan, maupun para pemimpin agama.
“MUI sebagai lembaga yang memiliki otoritas moral dan spiritual, memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan masyarakat agar berpartisipasi dalam pemilu secara damai,” ungkapnya.
Masih menurut KH Fatchurrohman, ancaman yang kerap muncul saat pemilu adalah provokasi politik, kampanye hitam, politik uang, serta konflik antarpendukung. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendekatan preventif melalui peran para pemimpin agama, yang senantiasa mengingatkan masyarakat tentang pentingnya persaudaraan, kerukunan, dan etika dalam berpolitik.
“MUI mengedepankan pendekatan melalui ceramah, khutbah, dan imbauan yang berfokus pada perdamaian dan persatuan. Hasil pemilu yang dicapai dengan kampanye hitam dan hoaks tidak akan menghasilkan pemimpin yang baik,” tegasnya.
Ditambahkan, pihaknya telah berkolaborasi dengan aparat keamanan dalam menjaga situasi agar tetap kondusif. Melalui ceramah di masjid-masjid dan komunitas tertentu, MUI memberikan panduan spiritual dan imbauan pentingnya menjaga persatuan selama proses pemilu.
“Pendekatan ini diharapkan mampu memperkuat komitmen masyarakat dalam menjaga ketertiban demi terciptanya pemilu yang damai,” imbuhnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Semarang, M Basari juga menegaskan bahwa kegiatan halaqah ulama yang diadakan menjadi momen penting dalam memperkuat komitmen semua pihak untuk menciptakan pemilu yang damai. Ia menyampaikan apresiasinya kepada penyelenggara pemilu yang dinilai telah bekerja dengan baik, serta selalu berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam menindaklanjuti berbagai situasi yang muncul.
“Alhamdulillah, sampai hari ini situasi kondusif, tidak ada kejadian yang mengganggu,” ujar Basari.
Basari turut mengimbau para pasangan calon untuk selalu menjaga situasi yang kondusif dan siap menerima hasil pemilu dengan lapang dada.
“Tidak ada doa yang manjur kaitannya dengan Pilkada jika sama-sama memohon untuk jadi bupati atau wakil bupati. Monggo disiapkan mentalnya, harus siap kalah dan siap menang. Sudah membuat komitmen pemilu damai dan menerima hasil pemilu. Jangan sampai mengorbankan masyarakat untuk kepentingan pribadi,” pungkasnya. (win)