RASIKAFM.COM | UNGARAN – Lokasi pemerintahan Kabupaten Semarang di Ungaran dinilai kurang strategis. Pasalnya, masyarakat yang berada di daerah selatan seperti Kecamatan Tengaran, Pabelan, Suruh, Kaliwungu, dan Jambu memiliki jarak yang cukup jauh untuk mengaksesnya.
Ihwal persoalan itu, Pemkab Semarang berencana memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah Bawen atau Tuntang. Hal ini menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan pembangunan pusat pemerintahan baru memerlukan biaya yang cukup besar, terutama untuk pembebasan atau pembelian lahan.
“Karena beban pemerintah cukup besar, kami harap secara bertahap bisa mendapatkan tanah entah itu hibah, melibatkan pihak lain, atau yang sifatnya tidak membeli,” ungkapnya ditemui di Ungaran, Jumat (28/6/2024).
Pemkab Semarang memerlukan luas lahan minimal 40 hektare untuk keperluan itu. Proses inventarisasi lahan-lahan yang merupakan aset Pemkab Semarang masih terus dilakukan hingga kini.
“(Pemindahan) sudah ada kajiannya. Semoga semuanya berjalan lancar agar bisa lebih optimal untuk memudahkan akses bagi masyarakat yang berada di lokasi yang cukup jauh,” harapnya.
Sementara, Pemkab Semarang rencananya akan merintis pembangunan dengan menggunakan lahan seluas sekitar 18.5 hektare di lahan sekitar belakang Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dan Mal Pelayanan Publik (MPP), Kecamatan Tuntang.
Meskipun demikian, peruntukkan lahan tersebut masih dalam kajian dan juga pertimbangan-pertimbangan. Pemkab Semarang berupaya memprioritaskan lahan di sana untuk membangun kantor-kantor seperti Sekretariat Daerah (Setda), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan lain sebagainya. Namun demikian, harapannya nantinya seluruh kantor pemerintahan dan juga pelayanan masyarakat bisa terpadu berada dalam satu kawasan. (win)