UNGARAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) masih aman. Hal itu diketahui dari pantauan yang dilakukan oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha bersama jajaran forkompimda di beberapa pasar tradisional yang ada di Kabupaten Semarang.
Ngesti mengakui beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Hal itu lebih disebabkan karena jumlah permintaan yang cukup tinggi di masa Nataru seperti saat ini.
“Yang naik itu cabai dari Rp55 ribu sekarang Rp65 ribu per kilo. Telur juga sama, dari Rp25 ribu jadi Rp30 ribu,” ujarnya usai pantauan harga di Pasar Bandarjo Ungaran, Jumat (24/12/2021).
Selain itu, daging sapi juga mengalami kenaikan harga dari Rp105ribu menjadi Rp110ribu per kilogram. Kemudian minyak goreng kemasan dari Rp18ribu naik menjadi Rp20 ribu per liter. Meski demikian, ia menilai kenaikan harga itu masih terbilang cukup wajar. Menurutnya selama lonjakan harga tidak terlalu signifikan, maka belum perlu dilakukan operasi pasar.
“Saat ini yang terpenting adalah memastikan stok barangnya cukup. Jangan sampai ada kekosongan. Kenaikan harga kalau masih wajar ndak papa, kita lihat perkembangannya,” kata dia.
Sebagai upaya antisipasi terhadap kemungkinan adanya penimbunan stok bahan pangan, Ngesti menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat yang berwajib.
“Kita selalu komunikasi dengan Polres dan Kodim, jika memang ada temuan langsung kita tindak sesuai prosedur yang berlaku,” tegasnya.
Senada dengan Bupati Semarang, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang Heru Cahyono menuturkan adanya kenaikan harga beberapa komoditas lebih disebabkan jumlah permintaan yang cukup tinggi.
“Hal yang biasa menjelang hari besar keagamaan, ada kenaikan harga masih normal. Terutama minyak curah ya, kalau minyak kemasan tidak ada masalah,” ungkapnya.
Menurutnya yang terpenting adalah memastikan stok kepokmas baik sembako, sayuran dan yang lainnya mencukupi untuk menghadapi Nataru.
“Kita sudah pantau alhamdulillah stok aman. Tidak ada temuan penimbunan,” jelasnya.
Ditambahkan Heru selama Nataru pasar tradisional tetap buka seperti biasa. Pedagang dan pengunjung pasar tetap diwajibkan menerapkan prokes secara ketat.
“Pasar tidak libur, jam operasional normal, tidak ada pembatasan,” timpalnya. (win)