SEMARANG – Pemkot Semarang melakukan pengundian lapak pedagang ke Pasar Johar Cagar Budaya telah dilaksanakan pada Jumat 24 September 2021 di Balaikota Semarang.
Meskipun acara tersebut di Balaikota, namun undian lapak dilakukan secara online. Dalam undian ini tidak semua pedagang juga hadir, hanya perwakilan paguyuban pedagang dan organisasi.
Kepala Dinas Perdagangan Fravarta Sadman menyampaikan undian secara online ini memang dipilih agar lebih efisien.
“Ya ini biar tidak ada kerumunan dan kebetulan hari Jumat, bisa segera selesai sebelum Jumatan,” ujar Fravarta.
Ia menambahkan jika pengundian ini diperuntukan bagi Johar Utara, Tengah, dan Kanjengan. Sebab untuk saat ini hanya tiga bagian itu yang sudah siap digunakan.
Penempatan kios juga disesuaikan dengan zonasi yang telah ditetapkan Dinas Perdagangan. Hal ini menyebabkan belum tentu pedagang bisa menempati lapak yang sama seperti sediakala.
“Pedagang diundi berdasarkan kategori dagangan yang mereka daftarkan sewaktu di awal. Jadi dikelompokkan,” katanya.
Pihaknya mewanti-wanti kepada para pedagang khususnya yang menempati Johar bagian Utara dan Tengah untuk menaati aturan yang sudah ditetapkan.
Pasalnya bangunan itu merupakan cagar budaya yang harus dijaga keasliannya.
Sementara untuk pedagang yang menempati Johar bagian Selatan dan SCJ juga sudah ditentukan. Hanya saja mereka belum bisa menempati lapak karena masih dalam proses pembangunan.
“Setidaknya mereka sudah mendapatkan tempat disana. Nanti kalau bangunannya sudah selesai akan diundi lagi untuk penempatan lapaknya,” jelasnya.
Dinas Perdagangan sudah menyiapkan petugas untuk membantu para pedagang menemukan lokasi lapaknya di bangunan Pasar Johar Cagar Budaya. Dalam prosesnya juga dibantu oleh beberapa pihak seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Dinas Permukiman (Disperkim).
“Saya berharap mereka tidak terlalu lama untuk proses pindahan ini. Maksimal seminggu mereka sudah bisa berdagang disini,” paparnya.
Fravarta mengungkapkan antusias pendaftar untuk bisa berdagang di Pasar Johar Cagar Budaya sangat tinggi. Bahkan masih ada saja yang mengajukan meski pendaftaran sudah ditutup.
Para pendaftar itu, lanjutnya akan diproses pada tahap selanjutnya. Namun menunggu evaluasi dan penataan pedagang pada tahap ini selesai terlebih dahulu.
“Tahap dua ini untuk pedagang lama. Setiap hari kita menerima orang pengen jualan. Tapi kita tanya dulu. Ini tujuannya agar pedagang tertib,” pungkasnya.