RASIKAFM. COM|SALATIGA – Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 10 ribuan Peserta kaum Nahdliyin Salatiga yang terdiri dari para pengurus PCNU, Pengurus Banom (Badan Otonom) PCNU Salatiga, Pengurus MWC dan ranting se Salatiga. Serta diikuti pula para santri baik dari Pondok Pesantren maupun sekolahan Ma’arif se Salatiga.
Dalam acara tersebut dihadiri dihadiri oleh para Ulama – Kyai PWNU Jateng dan Salatiga serta juga para pejabat Kota Salatiga. Termasuk PJ Walikota Salatiga dan beberapa anggota DPRD Kota Salatiga.
KH. Drs. Zaenuri, M. Pd menjelaskan kegiatan ini secara semarak diikuti oleh para jamiyah Nahdliyin mulai dari anak kecil, para pemuda, hingga orang tua. Sementara kaum lelakinya bersarung dan memakai kupluk khas santri, peserta jalan sehat perempuan mengenakan jilbab dan sarung batik. Ada pula yang memakai rok panjang.
Rute jalan sehat itu mulai dari Balai Kota Salatiga, Jalan Sukowati, Pemotongan, Alun-alun Pancasila, lalu kembali lagi ke Balai Kota dengan jarak sekitar 4 KM. Di sepanjang perjalanan, tak sedikit peserta yang membawa bendera NU, jalan sehat bersarung ini bertujuan untuk melestarikan tradisi dan identitas warga NU. Sebab, sarung merupakan pakaian khas warga NU sejak organisasi ini didirikan pertama kali oleh KH Hasyim Asyari.
Mbah Son biasa disapa juga menyampaikan sarung merupakan pakaian yang murah, mudah dipakai, dan praktis. Maka itu dia berharap agar sarung terus dilestarikan.
“Sarung itu murah, dicuci cepat bersih, tidak kena kutu, dan serbaguna. Itu kenapa NU mencetuskan pendidikan ala pesantren karena bisa massal dan murah,” ujarnya.
Kegiatan dalam rangka memperingati 1 Abad NU ini yang berlangsung sangat unik dan menarik sehingga menjadi pemandangan jarang dilihat di warga Kota Salatiga.