RASIKAFM.COM | UNGARAN – Aksi pengeroyokan wasit yang terjadi dalam laga final turnamen Piala Bupati Semarang Bener Bersatu Cup 3 resmi dilaporkan ke Polres Semarang. Pengaduan tersebut diterima pada Selasa (4/6/2024).
Wakapolres Semarang Kompol Fandy Setiawan menerangkan, laporan itu dilayangkan oleh tim kuasa hukum kedua wasit yang menjadi korban, yakni Hadi Suroso dan Ridwan Prayitno.
Kabar Terkait :
“Dari pengaduan pengacara Hadi Suroso ada empat orang yang dilaporkan, sedangkan pengacara Ridwan Prayitno melaporkan lima orang,” ungkap Fandy saat dikonfirmasi di Mapolres Semarang, Selasa (4/6/2024).
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para anggota di lapangan, kronologi peristiwa pengeroyokan itu berawal saat wasit pertama Hadi Suroso mengeluarkan kartu merah kepada salah seorang pemain berinisial KJ dengan nomor punggung 9.
“Rekan satu timnya berinisial BP tidak terima dan diduga melakukan pemukulan sehingga turut diberikan kartu merah,” lanjutnya.
Setelah insiden itu, suasana bertambah panas sehingga harus dilakukan pergantian wasit. Ridwan Prayitno yang bertugas menggantikan Hadi Suroso tak luput menjadi korban aksi pengeroyokan tersebut. Hal itu bermula saat pertandingan berlangsung, ia memberikan hukuman pinalti akibat salah satu pemain bertahan melakukan pelanggaran berupa handsball di kotak terlarang.
“Pemain tidak terima dan berujung ricuh, sehingga pertandingan harus dihentikan,” kata dia.
Kedua wasit yang mengalami luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Tentara (RST) dr. Asmir Salatiga untuk diberikan pertolongan.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya sudah menginventarisir sejumlah saksi yang diduga melakukan pemukulan. “Video kami kumpulkan semua baik dari masyarakat maupun media sosial. Hari ini kami lakukan pemeriksaan, yang jelas perkara sudah ditangani Satreskrim Polres Semarang,” bebernya.
Fandy menambahkan, dari laporan yang masuk diduga tidak hanya pemain saja yang terlibat. Terdapat sejumlah nama yang disebut tidak disertai dengan nomor punggung yang diindikasikan supporter atau orang di luar pemain.
“Informasinya juga ada pemain di Liga 1, akan tetapi itu ranah instansi lain yang akan membuktikan. Kami fokus penanganan perkara pemukulan wasit,” tandasnya. (win)