Warga Blondo Celong Kelurahan Kutowinangun Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga ‘mengeroyok’ Kali Banteng pada Minggu (12/6/2022). Mereka dibantu relawan serta petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga, melakukan pembersihan dan penyiraman eco enzym di sungai tersebut.
Dengan berbagai alat, mereka masuk ke sungai untuk mengambil aneka sampah. Bahkan, untuk di titik yang curam berjurang, para relawan dengan menggunakan alat pengaman, harus turun dan saling bahu membahu mengangkut sampah agar tak lagi ada di sungai.
Lurah Kutowinangun Kidul Titin Eka Novia mengatakan total sampah yang diangkut dari aliran Kali Banteng sebanyak 79 kilogram. “Itu terdiri dari 47 kilogram sampah organik dan 32 kilogram sampah anorganik,” jelasnya.
Selain yang ada di sungai, relawan juga memunguti sampah yang ada di bantaran. “Kalau sampah yang di bantaran, setidaknya yang diangkut tadi sebanyak dua truk milik Dinas Lingkungan Hidup,” kata Titin.
Dia mengungkapkan, tujuan ‘keroyokan’ pembersihan Kali Banteng tersebut untuk keberlangsungan ekosistem. “Di berbagai daerah saat ini banyak terjadi sungai menjadi tempat sampah raksasa, kami sebagai warga yang dialiri Kali Banteng, berusaha agar sungai ini kembali bersih dan menjadi sumber penghidupan,” kata Titin.
Dia menilai jika sungai bersih, banyak manfaat yang bisa diperoleh. Di antaranya ekosistem yang pulih, sebagai tempat wisata, dan digunakan untuk pengairan perkebunan.
Kristanto Irawan Putra, koordinator komunitas Tanam Untuk Kehidupan Salatiga, mengatakan sosialisasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran menjaga alam, akan terus dilakukan. “Kegiatan positif untuk penyelamatan alam harus didukung semua pihak, tidak bisa hanya bergantung satu dengan yang lain,” ucapnya.