UNGARAN – Warga Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang resah menyusul rekahan tanah di jalur penghubung Ungaran-Mranggen yang longsor semakin meluas.
Mereka khawatir jika sewaktu-waktu titik lokasi longsor semakin mendekat ke permukiman warga. Sebab gerakan tanah masih terus terjadi meski intensitasnya kecil.[irp posts=”41564″ name=”Longsor Makin Parah, Jalur Penghubung Ungaran-Mranggen Ditutup Permanen”]
Suratno (56), salah seorang warga Dusun Bandungan mengaku was-was sebab posisi rumahnya tak jauh dari lokasi jalan yang longsor.
“Ya takut juga, apalagi nanti kalau nanti sudah masuk musim hujan,” ungkapnya saat ditemui di lokasi, Jumat (26/8/2022).
Ia berharap agar segera ada penanganan mengingat jalur tersebut sangat krusial bagi warga setempat ataupun warga luar kota yang hendak menuju Kabupaten Semarang dan sebaliknya.
“Entah dibikin jembatan pancang atau apa. Soalnya Jalur yang paling lebar ya cuma sini, kalau dialihkan lewat jalur dalam kasihan warga luar kota yang mau ziarah ke Mount Carmel pakai bus, jalannya sempit,” bebernya.
Sementara Kepala Desa Kalongan Yarmuji menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Semarang yang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. Hasilnya, akan dilakukan kajian yang mendalam bersama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng dan Fakultas Teknik Undip Semarang mengenai seperti apa fenomena yang terjadi, kedalaman dan pergerakan tanahnya.
“Kalau tiba-tiba dibangun tanpa dikaji bisa berbahaya nanti, bisa rugi juga kalau kena longsor lagi,” katanya. (win)