RASIKAFM – Tim Gabungan Bea Cukai Kanwil Jateng DIY dan Bea Cukai Tegal berhasil gagalkan penyelundupan ratusan rokok tanpa pita cukai di Gerbang Tol Adiwerna, Kleben, Desa Gembong Kulon, Kabupaten Tegal pada Sabtu (24/7/2021).
Modus yang digunakan tersangka yaitu menyamarkan rokok tersebut di atas truk jenis Isuzu NKR71 HD yang memuat mobil ambulance rusak.
Sementara sang Sopir berinisal (RS) mengaku tidak mengetahui jika muatan yang Ia bawa adalah ratusan barang ilegal.
“Saya tidak tahu jika muatan selain mobil ambulance itu adalah rokok illegal. Mobil ambulancenya juga sudah rusak bekas kecelakaan,” terangnya.
Diketahui sebelumnya bahwa mobil ambulance jenis Toyota Innova tersebut mengalami kecelakaan di Sampang, Madura pada Rabu (21/7/2021) dini hari. Mobil yang diduga mengalami pecah ban sebelum kecelakaan tersebut membawa jenazah dari Jakarta.
Belum diketahui pasti kronologinya sampai ambulance tersebut diangkut truk yang juga membawa rokok illegal.
Untuk itu, Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY, Moch Arif Setijo Nugroho menyatakan pihaknya akan meneliti lebih lanjut termasuk pengakuan sopir tersebut.
“Kronologi dilakukannya penindakan berawal dari informasi masyarakat bahwa ada truk yang membawa rokok diduga illegal yang akan melintas wilayah Jawa Tengah. Kami bentuk 2 tim langsung. Tim dari Kanwil Bea Cukai Jateng DIY bertugas melakukan pemantauan di ruas Jalan Tol Semarang-Pemalang, sementara tim Bea Cukai Tegal di ruas Tol Pemalang-Brebes”, ungkap Arif Selasa (27/7/2021).
“Sabtu sekitar pukul 13.15 WIB, Tim mendapati truk target dan melakukan pengejaran dan pembuntutan. Berlokasi di Gerbang Tol Adiwerna, Tegal, Jawa Tengah, tim melakukan penghentian dan pemeriksaan,” bebernya.
Dia menjelaskan, awalnya petugas ragu karena ketika dibuka yang kelihatan adalah ambulance. Tapi setelah diperiksa lagi, ternyata juga memuat rokok tanpa pita cukai.
Dia mengungkapkan, rokok illegal yang ia bawa sangat merugikan negara dan masyarakat. Pelaku sengaja mengelabuhi petugas dengan mengangkut rokok polos tersebut bersama muatan ambulance.
“Mereka mungkin berharap dengan cara tersebut saat PPKM akan aman dari petugas”, imbuh arif.
Barang hasil penindakan beserta sopir kemudian dibawa ke Kanwil Bea Cukai Jateng DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil pencacahan didapati bahwa Sopir (RS) mengangkut 14 karton rokok polos dengan jumlah 224.000 batang.
Rokok tersebut berjenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) berbagai merek dengan nilai barang mencapai Rp228,5 juta. Potensi kerugian negara yang berhasil diamankan diperkirakan mencapai Rp 150,1 juta yang terdiri atas Cukai, PPN HT dan Pajak Rokok.
Arif menegaskan bahwa terhadap pelaku peredaran rokok illegal dapat dijerat dengan Pasal 54 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai.
“Dapat dipidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun atau pidana denda paling sedikit 2 kali nilai cukai dan paling banyak 10 kali nilai cukai yang seharusnya dibayar,” imbuhnya.