RASIKAFM.COM | SALATIGA – Adalah Rosalia (36) warga kecamatan Suruh kabupaten Semarang, mendadak menghentikan laju sepeda motor yang dinaiki bersama suaminya Dwi.
Kedua pasutri ini berangkat dari Suruh dan hendak bersilaturahmi kerumah saudaranya di Salatiga.
Saat melintas didepan Bundaran Tamansari (depan mall Ramayana) diberhentikan Polisi karena tidak membawa helm.
Rosalia mengaku tadi suaminya sempat berusaha berbalik arah saat melihat banyak polisi karena dirinya tidak mengenakan helm, namun oleh Polisi ditanya secara humanis dan tidak ditilang justru diberi helm.
“Tadi lupa gak bawa helm, karena helm ketinggalan di rumahnya daerah Suruh, tadi tidur dirumah mertua di Salatiga, buru-buru berangkat kerja, syukur tidak ditilang justru dikasih helm, terimakasih Bu Kapolres” ucap Rosalia.
Ya …………..
Apa yang sedang menimpa Rosalia dan suami adalah bentuk aksi simpatik yang dilakukan Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari, saat memimpin pelaksanaan Sosialisasi dimulainya Operasi Patuh Candi 2024 di Bundaran Tamansari Kota Salatiga, Senin, 15/07/2024.
“Saat ini kita sedang melaksanakan sosialisasi dimulainya Operasi Patuh Candi 2024, terhadap pelanggar tidak kita laksanakan penindakan berupa tilang, namun diberikan teguran, sebagai pengingat untuk senantiasa tertib berlalu lintas, bagi pelanggar tidak menggunakan helm SNI, kita beri dan pakaikan helm”, ucap AKBP Aryuni Novitasari yang didampingi Kadishub Kota Salatiga Sri Satuti dan Kasat Lantas AKP Suci Nugraheni.
Selain sosialisasi juga disampaikan edukasi kepada pengendara untuk tertib berlalu lintas secara humanis, juga kita libatkan badut lalu lintas untuk menambah kesan simpatik.
“Selain edukasi secara langsung juga kita bagikan selebaran dan leaflet yang berisi prioritas pelanggaran yang akan dilakukan penindakan antara lain larangan menggunakan handphone ketika berkendara”. Tambah Kapolres.
Menurut kapolres pentingnya menggunakan helm termasuk untuk anak di bawah umur, waspada terhadap rambu-rambu lalu lintas, dan penggunaan sabuk pengaman bagi pengguna mobil, termasuk mengingatkan untuk tidak menggunakan knalpot brong, berboncengan lebih dari satu orang, parkir tidak pada tempat yang ditentukan, pengemudi ranmor dalam pengaruh alkohol dan pengemudi yang melawan arus dan pelanggaran-pelanggaran lain yang berpotensi menyebabkan kemacetan, maupun kecelakaan lalu lintas.
Pihaknya berharap dengan adanya Operasi Patuh Candi 2024, masyarakat lebih meningkatkan kesadarannya untuk patuh dan tertib berlalu lintas, sehingga dapat menurunkan angka maupun fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas, pastikan sebelum berkendara di jalan raya siapkan perlengkapan diri dan kendaraan mulai dari surat-surat sampai perlengkapan kendaraan, utamakan keselamatan saat berkendara jadikan keselamatan nomor satu, karena keluarga menunggu dirumah.