Kasatlantas Polres Demak, AKP Muhamad Gargarin Friyandi, melaporkan bahwa banyak terjadi kecelakaan tunggal di sepanjang Jalan Pantura Demak akibat kondisi jalan yang rusak.
Menurut Gargarin, kerusakan jalan Pantura Demak terjadi mulai dari barat hingga ujung timur jalan nasional, dan sebagian besar korban kecelakaan merupakan pengguna sepeda motor.
“Kecelakaan ini terjadi karena adanya jalan berlubang akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Demak,” terang Kasatlantas Demak saat diwawancarai oleh awak media pada Senin (6/3/2023).
Gargarin juga mengakui bahwa pihaknya sering menerima keluhan dari masyarakat tentang kondisi jalan yang rusak di sepanjang Jalan Pantura. Meskipun pihaknya tidak bertanggung jawab atas kebijakan terkait keluhan tersebut, pengaduan tetap dicatat dan disampaikan secara tertulis kepada instansi terkait, yaitu Bina Marga Provinsi Jawa Tengah.
“Setiap hari kita mendapat aduan baik datang langsung ke pos polisi ataupun via medsos dan kita tampung aspirasi mereka, nanti kita teruskan ke pengambil kebijakan yang punya jalan nasional,” sampainya.
Meski banyak komplain terkait jalan rusak, namun angka kecelakaan yang terjadi di jalur Pantura mengalami penurunan yang cukup banyak, salah satu faktornya adalah banyaknya aktifitas perbaikan jalan dan kondisi jalan berlubang tersebut.
“Justru angka kecelakaan turun, sebab pengguna jalan tidak bisa melaju kencang di jalan Pantura lantaran banyak aktifitas perbaikan jalan,” pungkas AKP Muhamad Gargarin Friyandi.
Sementara itu salah satu pengguna jalan Indra Wanardi (45), warga Semarang, saat ditemui jurnalis beritajateng.tv saat beristirahat dipinggir jalan Pantura mengaku jika kondisi jalan nasional tersebut banyak terdapat lubang dan perbaikan jalan, dibutuhkan kehati-hatian saat melintas.
“Mulai Sayung sudah ada perbaikan dan yang parah wilayah timur, Karanganyar paling banyak jalan berlubang,” kata Indra.