UNGARAN – Beragam dokumentasi mengenai situasi kamp konsentrasi (interniran) di Ambarawa, Kabupaten Semarang pada era pra kemerdekaan Republik Indonesia dipamerkan di Benteng Willem II Ungaran, belum lama ini. Gambar itu menjadi bukti bahwa Kabupaten Semarang memiliki bagian penting dalam sejarah berdirinya negara Indonesia.
Tak hanya itu, berbagai literasi tentang perjalanan sejarah pada masa 1942 – 1945 juga dipamerkan dalam kegiatan Srawung Semarangan bertajuk Pameran Naratif Sejarah Kabupaten Semarang ini.
Ketua Gambang Semarang Art Company (GASC) Tri Subekso sekaligus penggagas acara ini mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menyingkap fakta sejarah di Kabupaten Semarang yang belum banyak diketahui masyarakat umum.
“Misalnya di Benteng Willem II ini, kenapa dinamakan Benteng Diponegoro ternyata dahulu Pangeran Diponegoro pernah ditawan di sini,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, acara ini juga dimaksudkan untuk memantik kesadaran para pegiat sejarah khususnya di Kabupaten Semarang untuk menggali lagi lebih dalam mengenai apa saja yang terjadi di masa lampau.
“Misalnya soal rempah-rempah, ternyata Kabupaten Semarang ini merupakan jalur rempah khususnya tanaman pala yang dilalui Belanda. Buktinya di Ungaran ada perkebunan pala, sampai sekarang masih berproduksi,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya hal ini bisa menambah pengetahuan baru, khususnya bagi para guru dan murid dalam memahami fakta sejarah Kabupaten Semarang.
“Harapan kami kegiatan ini bisa konsisten, ada terus. Kalau dua hari rasa-rasanya kurang, sebab ada value positif yang bisa diambil tentang sejarah Kabupaten Semarang,” tukasnya. (win)