RASIKAFM.COM | UNGARAN – Warga Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat tergantung di sebuah pohon nangka, Selasa (19/12/2023).
Peristiwa itu kali pertama diketahui oleh Khoiri (63), seorang warga desa setempat saat hendak bercocok tanam di kebun tak jauh dari lokasi penemuan. Kejadian itu segera dilaporkan kepada sejumlah pekerja kebun di sekitar lokasi.
Disampaikan oleh Kapolsek Ungaran AKP Giri Narwantono, sekitar pukul 10.30 WIB pihaknya mendapatkan laporan dari warga Desa Kawengen perihal penemuan orang gantung diri. Setelah dipastikan, ternyata lokasi penemuan berada di petak 12 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Semarang, masuk Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus.
“Selanjutnya kami berkoordinasi dengan tim Inafis Polres Semarang, BPBD Kabupaten Semarang, petugas damkar, relawan dan masyarakat untuk menuju ke TKP yang berjarak sekitar hampir 3 kilometer dari Desa Kawengen,” jelasnya di Ungaran, Rabu (20/12/2023).
Petugas yang datang sempat mengalami kesulitan saat hendak melakukan evakuasi terhadap jenazah korban. Pasalnya, kebun yang menjadi lokasi penemuan korban cukup sulit dan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau naik sepeda motor trail.
“Alhamdulillah berkat kerjasama seluruh pihak, jenazah bisa dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit dr. Gondo Soewarno Ungaran untuk dilakukan pemeriksaan,” kata dia.
Hasil pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Semarang, lanjut Giri, korban diketahui bernama Milyanto (58) warga Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda bekas penganiayaan, sehingga disimpulkan korban meninggal akibat gantung diri.
“Keterangan dari anaknya, korban terlihat terakhir di rumahnya pada Senin (18/12/2023) sekitar jam 08.00 WIB. Lalu keluar rumah sekitar jam 09.00 dan seperti orang linglung, sempat ditanya mau ke mana tapi tidak dijawab,” terangnya.
Dari lokasi penemuan jenazah, polisi mengamankan uang tunai sebesar Rp124 ribu yang diduga milik korban, obat sakit maag, baju dan celana yang dikenakan korban. Adapun sepeda milik korban belum diketahui keberadaannya.
“Keluarga korban membuat surat pernyataan untuk tidak membuat laporan atas kematian korban dan membawa jenazah ke rumah duka untuk dimakamkan,” pungkasnya. (win)