RASIKAFM.COM | SALATIGA – Lokasi pembebasan tanah untuk proyek Exit Tol Salatiga sampai kini belum final. Proses pengadaan tanah pengganti Tanah Kas Desa (TKD) Pabelan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Dinilai belum ada kepastian.
Imron Ahmadi, salah satu pendaftar tanah pengganti TKD mengaku kecewa atas mekanisme dan penilaian yang tidak jelas.
“Kami sebagai pendaftar mengaku tidak mengetahui indikator penilaian (scoring) dan merasa prosesnya tertutup bagi peserta,” ujarnya kepada rasikafm.com Selasa (12.8.2025).
Imron menambahkan, hasil scoring ditetapkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tanpa pemberitahuan kepada peserta.
“Yang jelas kami minta transparasi soal kriteria tanah pengganti” ujar Imron.
Atas dasar itulah pihaknya kemudian Melayangkan surat keberatan ke instansi terkait pada 4 Agustus 2025 lalu. Dalam dokumen itupun ikut bertanda tangan 4 orang, yakni Imron Ahmadi bersama Ahmad Khoironi, Turmudzi, dan Aniful. Isinya, mendesak agar indikator penilaian dan hasil scoring dibuka untuk publik.
Terpisah Sekretaris Desa Pabelan, Mustain, saat dihubungi mengklaim proses sudah sesuai prosedur. Ia menjelaskan bahwa tim pengadaan melibatkan unsur pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa.
“Sesuai petunjuk dari provinsi itu, tim dibagi dua, ada tim verifikasi dan ada tim teknis, yang dari provinsi, kabupaten dan kecamatan selaku verifikator,” terangnya.
Mustain menegaskan, dirinya baru pertama kali menjadi panitia dan selalu meminta arahan ke instansi di atasnya. Ia juga membantah adanya keberpihakan.
“Nggak ada lah, kami sangat hati-hati dan transparan. Intinya kami selalu minta petunjuk pada bagian hukum dan tapem kecamatan dalam prosesnya,” terangnya.
Seperti diketahui setelah dilakukan pembebasan lahan, kawasan Exit Tol Salatiga rencananya akan diberi nama Exit Tol Tamansari akan dikerjakan mulai akhir tahun ini. Penegasan itu disampaikan anggota komisi IX DPR RI, Fadholi.
Menurutnya saat ini kota Salatiga tidak memiliki exit tol. Gerbang yang ada di Tingkir berada diatas wilayah Kabupaten Semarang, sedangkan di Salatiga hanya terkena ruas sepanjang kurang lebih tiga kilometer. Exit tol nantinya berada di Bugel, Kecamatan Sidorejodan tidak jauh dari pusat kota.