RASIKAFM.COM| SALATIGA – Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kota Salatiga kian meningkat. LSD merupakan suatu penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Sampai dengan kamis 26.1.2023 siang tercatat ada 59 sapi yang terjangkit LSD di Kota Salatiga sampai saat ini.
Kepala Dispantan Kota Salatiga, Henny Mulyani mengatakan, kasus LSD yang menyerang hewan ternak sapi perah mengakibatkan produksi susu menjadi turun drastis.
“Petugas dalam melakukan vaksinasi berlomba dengan virus agar tidak menyebar,” kata Henny .
Menurutnya, gejala yang diakibatkan oleh LSD ini yakni demam mencapai 41 derajat Celcius, produksi susu turun, terdapat benjolan berisi cairan di kulit, napas sapi cepat, ada leleran di hidung dan mata, serta nafsu makan menurun.
Tercatat ada 59 sapi yang terjangkit penyakit tersebut.
Di antaranya berada di Kecamatan Argomulyo 27 sapi, Tingkir 21 sapi, Sidorejo 9 sapi, dan Sidomukti 2 sapi.
Henny mengungkapkan, vaksinasi penanggulangan penyakit sampai sekarang pada sapi masih berjalan.
“Ada sekira 192 ekor sapi yang sudah vaksin, dari populasi sapi di Salatiga mencapai 3.000 ekor” tambahnya.
Medik Veteriner Dispantan Kota Salatiga, Christina Susilaningsih menambahkan, sapi yang terinfeksi LSD dapat dikonsumsi dagingnya, namun harus memusnahkan jeroan.
“Sapi yang terinfeksi akan diisolasi, biasanya menular melalui cairan.”
“Dari total kasus, morbiditas 10-20 persen.”
“Sementara mortalitas 1-5 persen.”
“Namun di Salatiga tidak ada kematian sapi karena LSD,” kata Christina.