RASIKAFM.COM | SALATIGA – Berdiri sejak tahun 1978, nama Rumah Sakit Daerah kota Salatiga yakni RSUD kini akan berganti nama. Bahkan saat ini sudah ada tim perumus untuk penamaannya.
Wali Kota Salatiga Robby Hernawan menekankan, penamaan RSUD Salatiga tidak hanya sekadar semangat untuk memberi identitas, tetapi juga harus berakar pada konteks kesehatan dan sejarah daerah.
“Dengan mengaitkan nama-nama historis dan tokoh kesehatan, ada harapan untuk menciptakan ikatan emosional antara institusi dan masyarakat yang dilayaninya, dan hal itu menciptakan rasa kepemilikan dan keterikatan dari masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang ada,” jelasnya pada saat kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) tentang Layanan Kesehatan, Nama dan Hari Jadi RSUD Kota Salatiga yang berlangsung di Aula RSUD, Rabu (30/4/25).
Menurut Robby, konsep pemberian nama rumah sakit di Salatiga harus tematik dan relevan dengan aspek kesehatan maupun sejarah di Kota Salatiga. Penyebutan nama-nama tokoh penting, seperti dr. Subarkat dipertimbangkan sebagai representasi dari perjalanan dan jasa mereka dalam bidang kesehatan masyarakat. Nama Damarjati juga dipertimbangkan sebagai tokoh sejarah Kota Salatiga yang juga sudah dikenal masyarakat. Usulan nama Sida Dewi oleh tim dari UKSW juga menjadi masukan dalam pemilihan nama.
Disatu sisi Robby memberikan apresiasi kepada RSUD Kota Salatiga karena meskipun telah menerima penghargaan tertinggi yang tidak semua rumah sakit memperolehnya yakni Akreditasi Paripurna, tetapi masih terus melakukan perbaikan demi perbaikan guna memenuhi harapan masyarakat.
Sementara itu ketua Tim UKSW, Bambang Ismanto mengungkapkan bahwa timnya telah bekerja beberapa bulan dan beberapa tahap lalu menemukan nama yang ditarik dari sejarah Kota Salatiga dari Prasasti Plumpungan Aman Raja Bhanu.
“Kami sudah bekerja beberapa bulan ini dan telah menemukan nama yang ditarik dari perjalanan sejarah berdirinya Salatiga, yakni Sida Dewi, ” kata Bambang Ismanto.