UNGARAN – Kota Palagan Ambarawa ternyata memiliki warisan leluhur berupa Batik Patron. Batik bercorak klasik dengan dominasi warna sogan coklat yang telah lama diproduksi pada masa penjajahan Belanda itu pernah hilang dari Bumi Serasi.
Namun saat ini Batik Patron telah kembali dan diproduksi masal. Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia Ambarawa (PBIA) Diana Satyarini mengatakan, Batik Patron merupakan batik asli Ambarawa yang telah ada sejak ratusan tahun silam. Oleh karena itu, saatnya kembali lagi mengenalkan batik itu kepada generasi sekarang agar tetap lestari. Salah satu caranya adalah dengan memproduksi secara masal dan membuat galeri Batik Patron.
Ia memiliki ide untuk menjadikan Ambarawa sebagai sentra Batik Patron dan ada galeri di sana. Harapannya, seluruh pihak terkait dapat memberikan dukungan untuk mewujudkannya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang Peni Ngesti Nugraha berharap agar Batik Patron tetap lestari dengan produksi masal. Dengan demikian, perajin batik diharapkan bisa lebih sejahtera. (win)