SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang memperingati hari Pertempuran Lima Hari di Semarang di Halaman Museum Mandala Bakti Kami (14/10/2021) malam.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang menjadi pemimpin upacara tersebut menyampaikan jika peringatan ini dilakukan sederhana karena Kota Semarang belum benar-benar aman dari Covid-19 dan masih berada di level 2.
“Tapi yang paling penting, kami ingin mengingatkan warga jika 76 tahun yang lalu ada pertempuran dahsyat dimana para pejuang mengorbankan nyawa, tenaga, pikiran, dan bercucuran darah untuk mempertahankan kemerdekaan,” tuturnya.
Hendi mengatakan, jika zaman sekarang kita juga masih bersama-sama berjuang seperti para pahlawan Semarang di zaman dulu. Bedanya, lanjut Hendi, kini perjuangannya adalah dengan melawan Covid-19.
“Tarik benang merah, kalau dahulu mempertahankan kemerdekaan. Tentu saja, perjuangan sekarang bagaimana kita bisa lepas dari persoalan Covid-19,” bebernya.
Selain berjuang dari sisi kesehatan, Hendi mengajak masyarakat untuk berjuang bersama-sama dalam mengatasi dampak pandemi di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan ikut kembali bangkit.
“Bagaimana caranya kesehatan, sosial budaya, ekonomi bisa bangkit. Silaturahmi yang sempat terputus karena Covid-19 kembali berjalan tentunya dengan protokol kesehatan (prokes) ketat,” pungkasnya.
Untuk saat ini, walaupun secara statistik di Kota Semarang berada di level 1, namun pihaknya tetap mengajak masyarakat berjuang bersama dalam menurunkan status tersebut.
“Berbicara aglomerasi, semua harus kemudian bareng-bareng menuju level 1,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar menambahkan, peringatan kali ini memang berbeda. Peringatan ini tidak menghadirkan veteran seperti tahun sebelumnya karena ada beberapa veteran yang sedang sakit.
“Kami doakan, kami silaturahmi dengan mereka,” imbuhnya.