SEMARANG – Geger, seorang pria tiba-tiba meninggal dunia di ruang tunggu lantai 3 Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (18/4/2022) sekira pukul 10.00 WIB.
Informasi yang diperoleh, korban bernama Suhardi warga Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Pria berusia 46 tahun itu memang dikenal sebagai penjual minyak wangi dan jam tangan yang sering berkeliling di sekitar gedung Pemerintahan Provinsi tersebut.
Menurut Saksi mata, Muchib mengatakan pertama kali melihat korban pada pukul 09.45 WIB, keluar dari lift. Setelah itu, korban juga sempat menengok beberapa ruang komisi untuk mencoba menawarkan barang dagangannya. Setelah itu korban duduk di ruang tunggu komisi, sambil menempol seseorang.
“Karena ini masih pada kunjungan jadi sepi. Terus dia kembali duduk di kursi hall, sempat sambil telpon-telponan sekitar 5 menit,” ujarnya di lokasi kejadian.
Ia melanjutkan, setelah beberapa saat tak memperhatikan korban, dirinya sempat mendengar suara orang mendengkur keras di ruang tunggy. Karena penasaran dan curiga dengan suara tersebut, ia memeriksa suara tersebut.
“Saya mendengar orang seperti mengorok (mendengkur) cukup kencang saya lihat masih duduk terus terjatuh tersungkur dilantai,”ujarnya.
Khawatir melihat korban tergeletak di lantai, Muchib bergegas mencari bantuan agar korban diperilsa. Lalu ia menelfon kepada tim kesehatan Pemprov untuk bisa dilakukan pemeriksaan secara cepat kondisi pria tersebut.
“Saya meminta bantuan dari bapak pihak keamanan, terus telpon tim kesehatan, hasilnya dari tim kesehatan sudah tidak ada atau sudah tidak ada denyut nadi,” terangnya.
Menurut surat kematian dari Dinas Kesahatan, korban meninggal dicurigai karena penyakit tidak menular yaitu darah tinggi. Tim Inafis Polrestabes Semarang yang menuju ke lokasi kejadian tidak menemukan tanda-tanda kekerasan usai dilakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.
“ini sudah ditangani Inafis. Kita juga tadi sudah mengabari keluarga korban dan tinggal di proses,” tambahnya.
Sementara itu, sang Istri korban mengakui bahwa memang suaminya tersebut memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan vertigo.
“Memang udah lama sudah punya penyakit darah tinggi vertigo,” imbuhnya.