RASIKAFM.COM | SEMARANG – PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menggelar kegiatan Temu Pelanggan Tahun 2022 untuk mendapatkan masukan dan menggali aspirasi dari para stakeholder, khususnya para pengguna jalan tol, Jumat (16/12/2022).
Berlokasi di Gedung Serba Guna PT Jasamarga Semarang Batang, kegiatan Temu Pelanggan ini dilaksanakan secara hybrid dengan membagi 3 Cluster yaitu offline di Cluster Jawa Tengah dan secara online melalui Zoom untuk Cluster Jawa Barat dan Jawa Timur agar dapat menjangkau seluruh stakeholder yang tersebar di wilayah jalan tol yang dikelola oleh PT JTT.
Acara ini dikemas dalam kegiatan Gathering dan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema yang berjudul “Peningkatan Layanan Jalan Tol Trans Jawa untuk Mendukung Ekonomi Berkerlanjutan”, melibatkan beberapa komunitas, media dan netizen yang tersebar di seluruh wilayah Trans Jawa.
Acara ini menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai bidang, yaitu Plh. Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Mahbullah Nurdin, Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, dan Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno. Hal tersebut bertujuan agar peserta yang hadir bisa mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan dari para narasumber mengenai peningkatan layanan jalan tol untuk mendukung ekonomi berkelanjutan setelah masa Pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT JTT Rudi Kurniadi menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya acara pada hari ini. Acara ini merupakan upaya PT JTT untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan pelayanan pengguna jalan.
“Tentunya kami butuh saran dan masukan serta kritik yang membangun agar ruas tol transjawa terus dapat memberkan pelayanan yang lebih baik,” ujarnya.
Dijelaskan Rudi, PT JTT memiliki 13 ruas tol, mulai Cikampek hingga Pasuruan dengan total panjang 676 kilometer. Dari sisi panjang jalan tol memang menghubungkan kota-kota provinsi dan kota besar lainnya di pulau Jawa yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Kita tahu bahwa pulau Jawa adalah pulau terpadat di Indonesia. Infrastruktur jalan tol diharapkan memiliki kemanfaatan ekonomi yang besar terutama untuk meningkatkan mobilitas pengguna moda transportasi yang nyaman dan cepat,” ungkapnya.
Dikatakan lebih jauh, pihaknya berupaya mempertahankan kinerja dan layanan yakni dengan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), peningkatan kualitas jalan, dan inovasi pelayanan salah satunya dengan aplikasi Travoy.
“Untuk keberlanjutan, kami tetap membutuhkan dukungan dari para konsumen,” imbuhnya.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dari unsur akademisi Eka Pria Anas yang hadir secara daring menegaskan pentingnya acara ini. Selain untuk mendapatkan masukan dan aspirasi terkait pelayanan jalan tol, acara ini juga bertujuan untuk membantu PT JTT dalam meningkatkan mutu pelayanan.
“Tentunya kami ingin menjalin hubungan silaturahmi terhadap para pemakai jalan, memberi informasi dan pengetahuan mengenai upaya perusahaan dalam meningkatan layanan jalan tol untuk mendukung ekonomi berkelanjutan,” bebernya.
Di sisi lain, ditambahkan oleh Eka kampanye aksi keselamatan di jalan tol juga perlu digalakkan. Caranya adalah dengan gerakan lima SETUJU, yakni setuju bahwa keselamatan nomor satu, setuju tertib berkendara, setuju tertib berkecepatan, setuju turunkan fatalitas dan kecelakaan, dan setuju tertib zero over dimension over loading (odol).
Sementara Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menyampaikan adanya ruas tol transjawa ini seluruh ibukota provinsi terhubung. Hal itu tentu memiliki dampak positif yang luar biasa, terutama dalam memangkas 50 persen waktu perjalanan.
“Saya banyak aktivitas di Jakarta. Dulu bisa makan waktu 12 jam, sekarang cukup 5 jam,” terangnya.
Kemudian, dampak positif yang lain adalah keterlibatan UMKM sebagai tenant di rest area. Jika dahulu UMKM lokal terkesan ditinggalkan, maka saat ini tidak demikian.
“Artinya bisa ikut usaha di jalan tol,” ujarnya. (win)