Semarang – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Mbak Ita, kembali menggelar pasar murah Ramadan di Kecamatan Gayamsari sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan selama Ramadan dan Idul Fitri.
Mbak Ita berharap warga dapat membeli barang secara standar dan tidak menumpuk atau membeli secara berlebihan. Pemerintah Kota Semarang telah menyediakan kebutuhan pangan melalui program “Pak Rahman” (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) yang akan bergilir di 16 kecamatan selama Ramadan.
“Harapannya selama bulan puasa ini jangan menumpuk barang, beli secukupnya, yang standar-lah,” ucapnya, Senin (3/4/2023).
Mbak Ita menjelaskan bahwa pasar murah ini adalah hasil kolaborasi dengan Bulog dan BUMP (Badan Usaha Milik Petani), yang telah melakukan transaksi langsung dengan petani di sekitar Semarang, bahkan dengan petani di Kebumen.
Dalam pasar murah “Pak Rahman”, warga dapat memperoleh kebutuhan pangan dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar saat ini. Mbak Ita mencontohkan harga bawang merah di pasar sekitar Rp 34 ribu, sementara di Pasar Pak Rahman hanya seharga Rp 30 ribu.
Selain menggelar pasar murah, Pemerintah Kota Semarang juga menggelar pembagian sembako bagi warga yang tidak mampu di setiap pasar murah Pak Rahman.
“Ini sudah ke-5 kita mengadakan Pak Rahman di 5 kecamatan dan nantinya akan bergilir di 16 kecamatan selama Ramadan,” terang Mbak Ita.
Melalui roadshow pasar murah di 16 kecamatan ini, Pemerintah Kota Semarang berharap dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat, yakni menekan inflasi, membantu masyarakat mendapatkan barang pokok yang harganya masih normal, bahkan lebih murah dari pasaran, serta mendongkrak perekonomian di setiap kecamatan.
Mbak Ita juga berkomunikasi dengan TNI/Polri untuk ikut mengawasi dan menjaga stabilitas pangan. Ia meminta masyarakat untuk tidak membeli kebutuhan secara berlebihan karena TNI/Polri akan membantu dalam mengawasi ketersediaan pangan.