Semarang – Pemerintah Kota Semarang mengadakan lomba masak nasi goreng khas Mbak Ita sebagai bagian dari perayaan HUT RI ke-78. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menggagas acara ini dengan tujuan mempromosikan konsep ketahanan pangan, urban farming, keseimbangan gizi makanan, dan penanggulangan stunting kepada masyarakat.
Lomba masak ini juga bertujuan untuk mengajak para ibu kembali ke dapur dan mengaplikasikan kaidah ‘Isi Piringku’, yaitu 1/3 nasi, 1/3 lauk, 1/6 buah, dan 1/6 sayur, sebagai panduan gizi yang menjadi program nasional. Dalam acara ini, nasi goreng khas Mbak Ita dikolaborasikan dengan hasil urban farming, sehingga selain memanfaatkan hasil tanaman di sekitar kita, memasak juga menjadi lebih mudah.
“Kita juga mendidik anak-anak agar lebih mencintai masakan rumah agar tidak terbiasa jajan junk food. Nanti presentasinya kita buat youtube, ada yel-yelnya. Kita mengikuti zaman agar seru,” kata Mbak Ita
Mbak Ita beserta jajarannya selalu berupaya mengajak masyarakat Kota Semarang untuk bergerak bersama mensukseskan program-program pemerintah melalui inovasi-inovasi yang unik. Hal ini dilakukan agar program yang ada tetap relevan dan menarik sehingga mendorong partisipasi masyarakat Kota Semarang.
“Tidak menyangka sambutannya luar biasa. Waktu persiapan saya kira seperti lomba-lomba biasa, ternyata masyarakat antusias. Masyarakat senang. Ini menjadi contoh menumbuhkan keguyuban dan kekompakan masyarakat tidak terlalu sulit. Yang penting bagaimana keinginan pemerintah untuk mendorong seperti ini,” pungkas Mbak Ita.