RASIKAFM.COM | UNGARAN – Tak kurang dari 300 seller (penyedia wisata) dan 80 buyer dari pulau Jawa dan Bali ikut meramaikan event Gedongsongo Travelfest 2023. Mereka terdiri dari Daya Tarik Wisata (DTW), fasilitas akomodasi, perbankan, perusahaan transportasi, restoran, instansi pemerintah/ swasta, event dan wedding organizer, serta biro perjalanan wisata se-pulau Jawa-Bali.
Dengan mengusung tema ‘Exploring Harmony Tourism 2023’, kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana promosi pariwisata, berupa ajang pameran yang menyediakan beragam kebutuhan untuk para wisatawan mulai dari paket wisata, tiket pesawat, daya tarik wisata, desa wisata, hotel, resto serta pusat oleh-oleh sampai dengan perlengkapan wisata.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha sangat mengapresiasi kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini. Sebab menurutnya selain pariwisata, sektor pendukung yang lain seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), hasil pertanian dan perkebunan juga bisa turut berkembang.
“Kami berterima kasih atas terselenggaranya event ini, yang hadir juga luar biasa. Bahkan dari luar (Kabupaten Semarang) juga ada, dari Probolinggo, Malang, Bromo,” kata Ngesti usai membuka Gedongsongo Travelfest 2023 di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (5/12/2023).
Sejalan dengan tujuan pelaksanaan kegiatan ini, Ngesti berharap di tahun 2024 ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke DTW yang ada di Bumi Serasi. “Kita juga punya banyak DTW yang tidak kalah dengan daerah lain. Ada Gedongsongo, Bukit Cinta, Bandungan, Telomoyo, dan sebagainya. Makanya jangan ragu, ayo dolan ning Kabupaten Semarang (ayo main ke Kabupaten Semarang),” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Wiwin Sulistyowati menuturkan, kegiatan kali ini merupakan event ke empat. Maksud diadakannya adalah membangun pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) yang merupakan pengembangan konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang. Baik itu terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.
“Tahun 2023 ini, target seller dan buyer sebenarnya hanya 250. Akan tetapi karena animo yang luar biasa, sehingga melampaui target menjadi hampir 400 seller dan buyer. Alhamdulillah luar biasa sekali, peminatnya juga hampir dua kali lipat tahun lalu,” ungkapnya.
Dijelaskan Wiwin, tak kurang dari 54 DTW dan 74 Deswita (Desa Wisata) di Kabupaten Semarang turut diperkenalkan. Kemasannya juga sedikit berbeda dengan kegiatan tahun sebelumnya yakni dibuat dengan skala nasional, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan domestik dan mancanegara di DTW lokal.
“Tujuannya adalah bagaimana industri pariwisata ini bisa sustainable, artinya berkelanjutan. Jadi tidak hanya berhenti di sini, melainkan ada efek domino yang positif, yang bisa mengangkat nama dan ekonomi Kabupaten Semarang,” terangnya.
Terkait dengan target kunjungan wisatawan pada tahun 2024, Wiwin berharap ada peningkatan yang signifikan. Apalagi sejumlah DTW saat ini sedang dilakukan renovasi, salah satunya adalah Candi Gedongsongo.
“Desember ini renovasi (Gedongsongo) selesai, sehingga untuk libur natal dan tahun baru bisa lebih maksimal. Tahun depan kegiatan semacam ini akan dilaksanakan sebelum masa liburan sekolah, sehingga anak-anak sekolah banyak yang datang ke sini,” tandasnya. (win)