Terkait pendampingan ODHA, Taufik menerangkan selain melalui KDS dengan saling mengingatkan dan mengedukasi cara pencegahan penularan AIDS, diberikan juga treatment berupa pemberian obat.
“Mereka yang bergejala diberikan antiretroviral (ARV), bukan untuk membunuh virusnya melainkan melambatkan laju pertumbuhan virus,” urainya.
Taufik mengimbau agar masyarakat bisa memahami cara-cara pencegahan penularan HIV/AIDS.
“Pemerintah Desa hingga tingkat RT bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. Ada pendampingan juga melalui masyarakat peduli AIDS (MPA). Kemudian masyarakat dengan kesadaran diminta melaksanakan VCT minimal sekali seumur hidup,” imbuhnya.
Sementara bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia kali ini, Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang menggelar VCT gratis bagi pekerja karaoke di Tegalpanas.
“VCT diikuti 40 pekerja karaoke di kawasan Tegalpanas Bergas. Tujuannya untuk deteksi dini status HIV,” ujar Romsanah Pemegang Program HIV Puskesmas Bergas.
Ditambahkan Romsanah, selain VCT keliling pihaknya juga melaksanakan sosialisasi terkait bahaya HIV/AIDS, cara pencegahan dan sebagainya melalui pembagian leaflet.
“Di pertengahan November lalu kami juga sudah membagikan kondom sebagai upaya pencegahan penularan HIV/AIDS,” pungkasnya. (win)