UNGARAN – Masyarakat di Kabupaten Semarang diminta berwaspada terkait dengan perkembangan penyebaran Covid-19 menyusul temuan kasus Omicron di Kota Semarang dan Salatiga beberapa waktu lalu. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang hingga 30 Januari 2022, terdapat 26 kasus aktif Covid-19 dengan 3 orang menjalani perawatan dan 23 lainnya menjalani isolasi mandiri (isoman).
Menyikapi hal tersebut Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan pihaknya terus melaksanakan edukasi kepada masyarakat agar tidak abai terhadap protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya antisipasi peningkatan kasus aktif Covid-19.
“Dari jumlah kasus aktif tersebut, sampel sudah dikirimkan untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS) guna mendeteksi varian virus, mudah-mudahan bukan Omicron. Meski demikian penyebaran Covid 19 yang mulai muncul lagi di wilayah kita perlu diwaspadai bersama,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga terus menggelar tes swab dan PCR acak di sejumlah titik. Beberapa rumah sakit serta tempat isolasi terpusat telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19.
“Tempat isolasi khusus bagi yang terdeteksi Omicron juga telah disiapkan. Namun tentu harapan kita semua bed occupancy rate (BOR) tidak kembali naik, artinya jumlah kasus terkendali,” imbuhnya.
Sementara Plt Kepala Dinkes Kabupaten Semarang Dwi Syaiful Nur Hidayat mengatakan pihaknya berusaha agar pasien Covid-19 ditangani dengan baik agar tidak terjadi keparahan.
“Kalau akhirnya yang bersangkutan mengalami gejala sakit dan harus masuk rumah sakit maka sudah kami siapkan sarana dan prasarana penanganan di rumah sakit, berupa kamar isolasi, seperti di Rumah Sakit Gunawan mangun Kusumo (RSGM), RS Ken Saras dan Rumah Sakit Gondo Suwarno Ungaran,” urainya.
Selain upaya tersebut, pihaknya juga terus melakukan tracing dan menggenjot percepatan vaksinasi terutama bagi lansia, anak usia 6-11 tahun dan juga kelompok yang rentan terpapar Covid-19.
“Sehari seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang melakukan tracing sebanyak 40 orang. Kemudian kita maksimalkan percepatan vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan komunal,” kata dia. (win)