RASIKAFM. COM|SALATIGA – Memulai bisnis menjual aksesoris mobil dianggap sebagai usaha teraman yang pernah ada. Usaha ini masih diminati, karena banyak pemilik mobil ingin melengkapi kendaraan mereka dengan aksesoris pelengkap.
Meskipun demikian, kategori produknya cukup luas dan beragam. Oleh karena itu, anda harus menerapkan strategi yang tepat saat menjual produk aksesori mobil agar ramai pelanggan.
Selain variasi produk yang dapat dipasarkan, variasi ukuran juga banyak. Salah satunya audio mobil.
Bisnis audio mobil masih jadi peluang untuk mencari cuan. Pasalnya audio mobil merupakan seperangkat alat untuk menghasilkan suara musik di dalam mobil yang dapat menjadi salah satu hiburan saat berada dalam mobil.
Dan tak jarang orang memilih buka usaha ini karena memiliki kecintaan dibidang otomotif, khususnya mengutak-atik audio mobil. Seperti halnya Agus Sudibyo warga Desa Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Ia membuka usaha audio mobil sejak beberapa tahun silam.
“Saya membuka usaha variasi mobil sejak sekitar empat atau lima tahun lalu. Saat itu bingung mau usaha apa, akhirnya memilih membuka usaha ini,”kata pria yang saat ini menjabat Kepala Desa Kemetul ini.
Tempat usaha Ridho Jaya, Jalan Osamiliki No. 17 F Salatiga milik
Agus ini didirikan sebelum menjabat sebagai kepala desa. Ia mengaku sejak dahulu mempunyai basic dibidang otomotif.
“Dulu lama merantau dan bekerja di perusahaan swasta yang berkaitan dengan mesin (Otomotif),”tuturnya.
Agus menjelaskan, Ridho Jaya melayani berbagai variasi mobil diantaranya, kaca film, alarm, audio.
Agus menuturkan, usaha ini didirikan sebelum menjabat sebagai kepala desa. Ia mengaku sejak dahulu mempunyai basic dibidang otomotif.
Agus menjelaskan, Ridho Jaya melayani berbagai variasi mobil diantaranya, kaca film, alarm, audio.
Ditanya soal harga yang dibandrol, Agus mengungkapkan untuk harga menyesuaikan budget
“Untuk kaca film satu full block dimulai dari Rp 600 ribu untuk jenis mobil standar seperti Avanza, Xenia. Dan harga paling tinggi kita pakai 3M full block itu Rp 1.750 ribu,”terangnya.
Sedangkan untuk harga audio mobil tergantung merek dan permintaan konsumen.”Karena variasi itukan kepuasan dan tergantung pelanggan. Cuman kita terkadang menyarankan dan malah justru kita nge-mix tidak satu merek (Mencapur – red). Misalnya power amplifier pakai merek apa, wofernya pakai merek apa dan suaranya seperti apa gitu. Ditempat ini juga menyediakan berbagai asesoris lainya,”bebernya.
Sempat jatuh saat pandemi melanda
Saat pandemi kita hanya bertahan bahkan modalpun tak kembali. Dampaknya sangat terasa. Bahkan saat ini masih dirasakan dan baru mulai bangkit meski omset tidak seperti sebelum pandemi.
“Untuk memulihkan seperti sebelum pandemi belum bisa. Karena asesoris itukan orang seneng. Kalaupun ada itupun ekonominya yang sudah mapan baru membeli variasi untuk mempercantik mobilnya,”ungkap Agus dengan gamblang.
Meskipun saat ini, lanjut Agus, geliatnya mulai ada. Tapi untuk pulih seperti sebelum pandemi belum bisa.
“Omset kita masih turun sekitar 40 persen. Dulu sebelum pandemi omset kita per bulan mencapai Rp 25 juta hingga 30 juta dan sekarang kita hanya mencapai Rp 15 juta itupun susah. Paling yang sering hanya Rp 10 juta hingga Rp 12 juta. Dan saat inipun karyawan berkurang sejak pandemi. Karena mau tidak mau kita mengurangi karyawan,” tutupnya.