RASIKAFM.COM | SALATIGA - Masih ada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Salatiga yang ‘ngeyel’ menggunakan kendaraan dinas plat merah untuk menghadiri HUT Salatiga ke-1.273, Senin (24/7).
Hal ini menandakan mereka tidak mengindahkan instruksi Pj Wali Kota Sinoeng N Rachmadi.
Dari pantauan, para ASN yang nekat menggunakan kendaraan pribadi dan dinas masuk ke lingkungan Pemkot Salatiga menyiasatinya dengan berbagai cara.
Diantaranya, ASN memilih berangkat lebih awal sehingga jauh dari pantauan masyarakat.
Namun tak jarang ada juga, diantar sopir pribadi masuk hingga ke dalam Kantor Pemkot Salatiga dan Kompleks DPRD Salatiga. Usia masuk ke lingkungan Pemkot dan DPRD Salatiga, sang sapir pribadi membawa keluar kembali mobil dinas (Mobil) baik itu motor ataupun mobil.
Pantauan media, ASN yang masuk mengendarai kendaraan plat merah disaat instruksi sehari harus menggunakan kendaraan umum bukan hanya sekedar staf. Mirisnya, juga dilakukan pejabat eselon.
Meski ada yang tak patuh, banyak juga ASN yang tertib dan taat akan aturan serta mengikuti instruksi Pj Wali Kota. Mereka secara rombongan menyewa angkot untuk sampai ke Alun-alun Pancasila. Tak hanya angkot, terlihat juga ASN menggunakan ojek online.
Sekda Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti misalnya, memberikan contoh dengan menggunakan grab untuk sampai di Alun-alun Pancasila.
Sementara, Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi sendiri menumpang dokar beserta ibu, Denok Respati Sinoeng.
Sebelumnya, Sinoeng telah menginstruksikan jauh -jauh hari agar ASN di Pemkot Salatiga mengunakan kendaraan umum sejenis angkot, becak, dokar dan ojek online saat menghadiri Upacara Bendera HUT Salatiga ke-1.273 di Lapangan Alun-alun Pancasila.
“Sehari saja kita memberikan kesempatan bagi moda transportasi umum untuk ikut merayakan HUT Salatiga, sehingga saya minta agar ASN yang mengikuti Upacara Bendera selain mengenakan pakaian Nusantara juga menggunakan kendaraan umum,” ungkap Sinoeng kepada wartawan.
Sinoeng mengharapkan, semua ASN, BUMD Kantor Kementerian dan vertikal di Kota Salatiga untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi atau dinas.
“Kecuali Satpol PP dan Dinas Perhubungan, saya mengharapkan betul ASN, BUMD Kantor Kementerian dan vertikal di Kota Salatiga untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi atau dinas. Saya sendiri memilih menggunakan dokar, ada yang menggunakan ojek ada yang menggunakan apa namanya angkot boleh, supaya mereka juga bisa merasakan,” ucap Sinoeng, dengan pakaian adat Madura.
Terkait masih banyak ASN yang ‘ngeyel’ menggunakan kedaraan play merah ini kata Sinoeng, dengan menyentil.
“Ada yang ngeyel, saya tinggal bilang saja kamu merasa jadi warga Kota Salatiga atau tidak, kamu merasa menjadi warga Kota. Kalau kamu merasakan ‘ayo’ bersama-sama nyengkuyung. Harusnya mereka (nail plat merah) malu,” pungkas Sinoeng sesaat turun dari dokar berserta istri Denok Respati Sinoeng yang mengenakan adat Bali.