Semarang – Meski harga emas dunia melesat tajam, laju inflasi di Provinsi Jawa Tengah pada Oktober 2025 masih terjaga dalam rentang sasaran 2,5±1%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan (mtm) Jawa Tengah sebesar 0,40%, meningkat dibanding September (0,21%) dan sedikit lebih tinggi dari inflasi nasional (0,28%).
Secara tahunan (yoy), inflasi Jawa Tengah mencapai 2,86%, sejalan dengan angka inflasi nasional yang juga berada di level yang sama.
Kota Surakarta Catat Inflasi Tertinggi
Seluruh kota pantauan di Jawa Tengah mengalami inflasi pada Oktober. Kota Surakarta mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,49% (mtm), disusul Semarang dan Tegal. Adapun inflasi terendah terjadi di Cilacap dan Purwokerto, masing-masing sebesar 0,33% (mtm).
Harga Emas Pendorong Utama Inflasi
Kenaikan inflasi terutama dipicu oleh kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (andil 0,21%), khususnya akibat naiknya harga emas perhiasan yang memberi andil 0,19%.
Lonjakan harga emas ini tidak lepas dari tren global. Berdasarkan data Trading Economics, harga emas dunia pada Oktober 2025 meningkat 19,98% dibanding bulan sebelumnya dan melonjak 60,66% dibanding tahun lalu, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high). Kenaikan ini dipengaruhi tingginya ketidakpastian ekonomi global.
Kenaikan Harga Ayam dan Telur Ikut Menyumbang
Selain emas, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau juga menjadi penyumbang inflasi. Harga telur ayam ras dan daging ayam ras meningkat seiring tingginya permintaan masyarakat, salah satunya karena pelaksanaan program MBG.
Sementara itu, cabai merah mengalami kenaikan harga akibat berakhirnya masa panen raya. Sebaliknya, bawang merah justru menahan laju inflasi karena masih dalam masa panen di beberapa sentra, seperti Kabupaten Brebes.
Sektor Transportasi Alami Kenaikan Ringan
Kelompok Transportasi turut memberi andil kecil terhadap inflasi (0,02%), dipicu normalisasi tarif kereta api setelah berakhirnya promo diskon 20% dan flash sale tiket hingga Rp80.000 pada 28 September 2025, dalam rangka HUT ke-80 PT KAI.
Koordinasi Pengendalian Inflasi Terus Diperkuat
Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi program pengendalian inflasi. Upaya tersebut difokuskan pada menjaga pasokan dan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok, agar inflasi tetap stabil di kisaran target 2,5±1%