UNGARAN – Hujan dengan intensitas tinggi terjadi hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Semarang, Selasa (16/11/2021). Fenomena hidrometeorologi itu mengakibatkan bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
Diketahui, talud rumah milik Zaenal Arifin (38) warga RT 08 RW 08 Dusun Wonokasihan, Bedono, Jambu, Kabupaten Semarang itu longsor akibat guyuran hujan lebat. Talud dengan panjang 10 meter dan tinggi 11 meter itu menimpa bangunan yang ada di bawahnya.
Kepala Desa Bedono Slamet Hidayanto saat dikonfirmasi pada Rabu (17/11/2021) menuturkan kejadian berawal saat hujan deras dengan durasi yang cukup lama. Diduga bangunan talud/ pondasi rumah tidak kuat menahan arus air karena lokasinya berada di tanah perengan sehingga runtuh.
“Runtuhan talud mengenai kandang kambing dan kelinci milik Markimun yang berada persis di bawah talud,” ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, bagian dapur rumah milik Zaenal ikut roboh terbawa longsor. Sedangkan kerugian material atas musibah tersebut ditaksir mencapai Rp25 juta.
“Lokasinya memang ada di perengan ya, sehingga rawan longsor. Keluarga tetap tinggal di rumahnya, sementara untuk keperluan masak pindah ke bagian rumah yang masih aman,” urai dia.
Slamet mengakui selain rumah milik Zaenal, masih banyak terdapat bangunan warga lain yang berada di tanah perengan. Oleh karena itu pihaknya segera akan melakukan pendataan sebagai langkah pencegahan dan antisipasi terhadap potensi bencana longsor.
“Setiap tahun memang bencana longsor rutin terjadi, terutama di Dusun Jerukwangi dan Wonokasihan. Warga sebenarnya bersedia pindah ke lokasi yang aman, tapi tidak punya pilihan lain,” imbuhnya.
Slamet mengimbau kepada warganya agar meningkatkan kewaspadaan di musim hujan sebagai bagian dari tanggap bencana.
“Kalau pas hujan lebat turun, usahakan setiap rumah ada anggota keluarga yang berjaga. Jangan ditinggal tidur semua, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana bisa segera ditangani,” pungkasnya. (win)