RASIKAFM.COM | UNGARAN – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Semarang pada Rabu (4/1/2023) siang hingga petang kemarin mengakibatkan sejumlah bencana hidrometeorologi. Tak kurang dari 17 titik lokasi, bencana berupa luapan sungai dan tanah longsor terjadi dan menyebabkan sejumlah kerusakan.
Salah satunya yang terjadi di Lingkungan Sembungan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Sungai Kaligarang yang meluap menyebabkan kawasan permukiman di sekitar kawasan sungai dan dua lembaga pendidikan yakni MTs NU dan SMK NU Ungaran terendam. Tak hanya itu, akses penghubung ke Kecamatan Ungaran Barat juga terputus akibat ketinggian air yang sempat mencapai 1 meter.
Dikatakan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Juwair Suntara, bencana berupa luapan sungai dan tanah longsor lebih disebabkan karena kurangnya resapan air di daerah hulu.
“Bisa jadi banyaknya penebangan dan tidak diimbangi reboisasi sehingga penyerapan air kurang maksimal,” ujarnya saat ditemui di lokasi luapan Sungai Kaligarang, Lingkungan Sembungan, Kecamatan Ungaran Barat, Rabu (4/1/2023) petang.
Dijelaskannya, upaya yang dilakukan oleh BPBD dan seluruh pihak terkait adalah dengan bersiaga penuh. Termasuk ketika diperlukan upaya evakuasi jika ada warga yang terjebak banjir atau perlu diungsikan dari lokasi rawan longsor.
“Bencana adalah tanggungjawab bersama, tentunya assesment-nya perlu dikeroyok bareng-bareng oleh seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya.
Sementara Bupati Semarang Ngesti Nugraha di sela-sela peninjauan lokasi luapan Sungai Kaligarang mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di kawasan bantaran sungai atau tebing untuk meningkatkan kewaspadaan saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Sebaiknya jangan tidur dulu, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selalu berhati-hati dan berkoordinasi dengan tim tanggap darurat bencana,” tuturnya.
Terkait luapan Sungai Kaligarang, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dapat melakukan normalisasi aliran sungai dengan pengerukan sedimentasi.
“Kewenangan untuk Sungai Kaligarang bukan ada di kita, tapi kita akan komunikasikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.
Untuk diketahui, beberapa bencana yang terjadi selain luapan Sungai Kaligarang diantaranya tanah longsor di Dusun Pancuran Sumowono, Dusun Pluwang Pasekan Ambarawa, Dusun Kalilingsi Losari Sumowono, lapangan Desa Banyukuning Bandungan, Dusun Gondang Nyatnyono, dan Dusun Getuk Gondoriyo Bergas.
Kemudian luapan air sungai Perum Cemara Susukan Ungaran Timur, genangan air Perum Sidosari Amaya, luapan air kawasan Zico, dan luapan air akses masuk kantor DLH Kabupaten Semarang. (win)