RASIKAFM.COM | SALATIGA – DPRD Kota Salatiga menilai maraknya alat (APK) yang rusak ulah orang tidak dikenal (OTK) karena KPU kurang melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit menduga pemicu APK caleg dirusak OTK lantaran pendidikan politik oleh KPU kepada calon pemilih kurang maksimal.
“Mustinya gelaran Pemilu ini sudah beberapa kali berlangsung. Harusnya, masyarakat sudah sadar. Lalu, caleg juga nggak perlu bikin APK banyak. Tapi, sosialisasi difasilitasi KPU ditambah edukasi,” terangnya.
Ia menambahkan, proses demokrasi dengan model pemilihan langsung harusnya tidak menjadi ajang pamer APK. Sehingga, hal itu justru mengurangi keindahan tata wajah kota.
Dance menyebutkan, sejauh ini sosialisasi peserta caleg masih bertumpu pada calon dan partai politik. Dampaknya, masing-masing caleg beramai-ramai membuat APK agar dikenal masyarakat.
“Harusnya, semua difasilitasi KPU. Kemudian, di kampus-kampus seperti UKSW ada sekira 10 ribu mahasiswa, lalu di UIN Salatiga. Mereka banyak dari luar Jawa. Itu berpotensi mereka tidak gunakan hak pilih,” katanya
Politisi PDIP itu mengaku, berkaca pada Pemilu tahun 2019 banyak mahasiswa asal luar Jawa dan juga pekerja pabrik PT SCI ada sekira 12 ribu karyawan kurang disentuh KPU. Sehingga, diharapkan KPU melakukan jemput bola mendata calon pemilih yang tidak pulang kampung.
Ketua KPU Kota Salatiga Yesaya Tiluata menjelaskan, telah melakukan sosialisasi ke kampus-kampus mulai mulai UKSW, UIN Salatiga, dan STIEAMA tapi memang belum maksimal.
“Kami buka stand di masing-masing kampus, dengan jumlah mahasiswa di Salatiga hampir 20 ribu orang. Tapi, memang animonya sangat sedikit,” ujarnya
Yesaya melanjutkan, untuk saat ini jumpat daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Salatiga ada sekira 146.267 ribu orang. Kemudian, mereka yang pindah memilih ke Kota Salatiga ada sekira 413 orang dimana nanti masuk daftar pemilih tambahan (DPTB).
Bagi para pemilih luar Salatiga yang ingin mencoblos di Salatiga bisa mengajukan pindah memilih baik melalui tempat pemungutan suara (TPS) terdekat dari domisili saat ini maupun langung ke KPU.
“Kami buka sampai H-30 atau tanggal 14 Januari 2023. Sedang warga Salatiga yang memilih keluar pindah pilihnya ada sekira 198 orang sampai saat ini,” jelasnya
Diberitakan sebelumnya, ratusan APK milik caleg dari PDIP dirusak OTK. Kemudian, kejadian serupa juga dialami caleg dari Partai Golkar dan Gerindra. Masing-masing telah menyampaikan aduan ke Bawaslu dan Panwascam karena minim bukti Bawaslu sulit memproses lebih lanjut.