RASIKAFM.COM|SEMARANG – Aksi kekerasan terjadi lagi di Kota Semarang. Kali ini, dua orang diserang dan dirampas dua handphonenya di Oppa Car Wash Jalan Wr.Supratman Kapling 526, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang pada Minggu (22/1/2023) sekira pukul 23.45 WIB.
Dua korban itu merupakan karyawan Oppa Car Wash masing-masing bernama Andi dan Iwan. Bos kedua korban, Amri menjelaskan, kejadian ini bermula ketika kedua korban dari cabang Oppa Car Wash di Jalan Candi Pawon Selatan 2 Kampung Ringin 3, Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan hendak menuju ke lokasi kejadian untuk mampir dan menyetor hasil bisnisnya.
Kabar Terkait:
Namun, ketika tiba di Pasar BK, kedua korban yang sedang melintas mengendarai sepeda motor itu dipepet oleh enam orang yang juga mengendarai sepeda motor. Para korban pada saat itu diminta untuk menepi dan menghentikan laju kendaraanya.
Namun, para korban menolak karena tidak kenal pada gerombolan anak remaja itu. “Karena tidak kenal akhirnya tidak mau stop, langsung masuk ke sini (Oppa Car Wash) kemudian dari enam orang itu juga masuk langsung gebukin terus diserang,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin (23/1/2023) malam.
Kekerasan yang dilakukan terhadap kedua korban yaitu dipukuli menggunakan tangan kosong, helm dan besi pagar. Akibat peristiwa itu, korban Andi mengalami luka lebam di wajah, tangan kanan, dan kepala sedangkan korban Iwan mengalami luka dibagian kepala dan wajah.
“Kalau alatnya tidak ada cuman pake helm dan juga nonjok. Barang buktinya ada di kita helm sama sendalnya dua sepasang sama besi, besinya dari sini besi palang pintu. Kalau kerugianya ya pasti fisik ya bonyok gitu dan juga handphone dua dirampas,” terangnya.
Disisi lain, dirinya tak mengenal para pengeroyokan tersebut. Dari rekaman CCTV, dua dari enam pelaku adalah wanita.
“Kita belum bisa memastikan tujuanya itu, mau merampok atau bagaimana kita belum tahu. itu kan 6 orang ya, perempuanya dua yang satu stay di motor terus yang lima orang kesini. Yang mukulin cowok empat yang cewek satu cuman ngelihatin,” bebernya.
Amri berharap kepada kepolisian agar segera mengungkap kasus ini. Saat ini dirinya mendampingi korban telah membuat laporan ke pihak kepolisian.
“Saya kan pemilik sini jadi ini tanggung jawab saya. Harapanya semoga pelakunya cepat ketemu kita minta keadilan. Sudah laporan di Polsek Semarang Barat. Cuman kan untuk bukti laporan belum keluar, keluarnya hari Rabu karena kita baru visum dan masih diselidiki dulu karena kan kita tidak ada yang kenal sama orangnya (pelaku),” tuturnya.
Sementara itu, salah satu korban, Andi menjelaskan, pada saat di depan Pasar BK, ia dan rekannya dipepet oleh dua orang yang menaiki motor mio warna merah. Selain dipepet, ia saat mengendarai motor juga ditendang-tendang sembari diancam.
“Disuruh berhenti-berhenti saya gak mau karena gak kenal. Terus pas saya noleh diikuti lagi dua motor lagi sama juga disuruh berhenti. Begitu saya gak mau sampai dikejar terus saya masuk di tempt kerjaan saya langsung dikeroyok,” katanya.
Dirinya menjelaskan, dua handphone yang dirampas adalah milik rekannya. Pada saat itu, para pelaku masuk ke dalam kantor kemudian mengambil ponsel tersebut.
“Kalau saya cuma luka fisik aja, itu handphone dua milik teman saya semua. Kira-kira nominalnya sekitar Rp. 5 juta,” imbuhnya.