RASIKAFM.COM | UNGARAN – Harapan untuk hidup lebih layak masih menjadi mimpi bagi sebagian warga Kabupaten Semarang. Pemerintah daerah setempat pun tak tinggal diam. Lewat program bantuan Rumah Tak Layak Huni (RTLH), mereka terus berupaya menuntaskan persoalan kemiskinan, khususnya dengan menyediakan hunian yang layak, sehat, dan aman bagi warga kurang mampu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang, Valeanto Soekendro, mengungkapkan bahwa sejak 2022 pihaknya telah memetakan lebih dari 22 ribu rumah yang tergolong tak layak huni di seluruh wilayah kabupaten. Selama tiga tahun terakhir, separuh dari jumlah tersebut berhasil diperbaiki.
“Sudah 11 ribu rumah yang kami bedah. Artinya, masih ada sekitar 10 ribu lagi yang belum tersentuh,” ujarnya di Ungaran, Senin (30/6/2025).
Untuk melanjutkan program ini, pihaknya berharap dukungan dana dari berbagai sumber, termasuk dari program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) milik pemerintah pusat.
“Tahun lalu kami dapat 1.500 unit dari BSPS. Tahun ini, bantuan RTLH yang sudah terealisasi berasal dari program Banyukop dan APBD, jumlahnya baru 371 unit,” jelasnya.
Tiap rumah, lanjutnya, memerlukan anggaran antara Rp 15 juta hingga Rp 20 juta, tergantung pada kondisi dan kebutuhan struktur bangunan. Rumah-rumah tidak layak ini tersebar di 19 kecamatan di Kabupaten Semarang.
“Kami masih menggunakan data dari sistem BSPS. Program ini akan terus berjalan dan menjadi salah satu prioritas utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (win)