Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan harga kebutuhan pokok di Jateng menjelang Hari Raya Idul Fitri stabil dan terkendali melalui operasi pasar.
“Kami melihat harga-harga yang ada di sini. Kalau bahan pokok sih relatif tadi masih stabil ya, bawang putih, bawang merah. Bawang putihnya relatif stabil, bawang merahnya itu agak sedikit naik, tapi masih di bawah harga acuannya,” kata Ganjar usai mengecek pelaksanaan operasi pasar dan sekaligus memantau harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran di Pasar Johar Lama, Semarang, Rabu.
Dirinya menyebut operasi pasar yang dilakukan ini merupakan upaya Pemprov Jateng untuk menstabilkan harga bahan pokok menjelang Lebaran.
Oleh karena itu, operasi pasar masih akan terus dilakukan hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri.
“Kami masih akan cek terus harga-harga menjelang lebaran nanti ya,” ujarnya.
Selain memantau harga komoditas, Ganjar juga mengecek harga pakaian di pasar tersebut.
Orang nomor satu di Jateng itu menyebut suasana Lebaran sudah begitu terasa meskipun Hari Raya Idul Fitri relatif masih lama.
“Pakaiannya sudah terasa kenaikannya. Rasa-rasanya, suasana lebaran sudah mulai ada ya. Jadi ini geliat ekonomi yang cukup bagus dan kami masuk sengaja pasar-pasar yang tradisional,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengintensifkan pemantauan komoditas kebutuhan pokok dan operasi pasar untuk mencegah inflasi daerah.
Hal itu diungkapkan Ganjar usai menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
“Mudah-mudahan minggu ini kawan-kawan akan turun, melihat dan mengecek ke pasar mana-mana yang kurang dan harus diintervensi,” ujarnya.
Seorang pedagang di Pasar Johar Lama, Retno menyampaikan harga komoditas bawang putih mulai naik.
Sebelum Ramadhan, harga bawang putih Rp28.000 per kilogram, kemudian pada minggu kedua Ramadhan harga bawang putih mencapai Rp31.000/kg.
Kendati dirasa tinggi oleh pedagang, harga tersebut masih di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni berkisar Rp32.000/kg.