RASIKAFM.COM | UNGARAN – Memasuki minggu kedua bulan Desembar 2022, harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di berbagai pasar tradisional yang ada di Kabupaten Semarang terpantau relatif stabil.
Sejumlah komoditas terpantau mengalami kenaikan harga, namun masih dalam taraf normal yakni kisaran Rp 500 – Rp 1.000.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, secara umum laporan harian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menunjukkan situasi harga komoditas pokok cukup kondusif.
“Dari sekian jenis komoditas pokok masyarakat ini, hanya telur ayam ras yang dalam beberapa pekan terakhir terpantau sudah mengalami lonjakan harga di tingkat konsumen,” jelasnya.
Berdasarkan laporan tim TPID, lanjutvL Ngesti, sampai dengan hari ini, harga telur ayam ras rata- rata mencapai Rp 30.000 per kilogram, di pasar- pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Pada tanggal 10 November 2022 lalu, harga telur ayam memang masih berada di kisaran Rp 25.000 per kilogram, sebelum akhirnya melonjak mencapai Rp 30.000 per kilogram di awal Desember 2022 ini.
“Artinya harga telur ayam ras ini tidak mengalami kenaikan lagi meskipun masih bertahan di angka Rp 30.000 per kilogram,” ungkap Ngesti Nugraha.
Sementara harga komoditas pokok masyarakat lain di sejumlah pasar tradisional relatif stabil mulai dari beras, gula, minyak goreng, cabai, bawang merah, dan sebagainya.
“Kalau ada yang naik Rp 500 atau Rp 1.000 masih wajar. Belum perlu melakukan pengendalian harga,” jelasnya.
Pemkab Semarang juga terus memonitor perkembangan di lapangan sampai dengan 28 Desember 2022 mendatang untuk memastikan komoditas pokok tetap ada dan harga terkendali. (win)