UNGARAN – Kampung lansia yang berada di Dusun Gedong, Banyubiru, Kabupaten Semarang tetap berdaya meski sebagian warganya memasuki usia senja. Mereka tak hanya berdiam diri, namun tetap berkarya meski di tengah keterbatasan dan juga hantaman gelombang pandemi.
Salah satunya adalah Sulastri, seorang ibu rumah tangga berusia 56 tahun tetap semangat membuat ekstrak jahe. Awalnya ia hanya mencoba membuat ekstrak jahe itu untuk dikonsumsi sendiri. Akan tetapi ada yang mencicipi dan cocok sehingga mulai banyak pesanan yang masuk. Ia mengaku dalam sehari bisa membuat 5 kg hingga 8 kg ekstrak jahe siap seduh dengan harga Rp80 ribu per kilogramnya. Ia mendapatkan bahan baku berupa jahe dari kebun sendiri dan gula aren dari petani lokal.
Di masa pandemi seperti saat ini, ia mengaku pesanan ekstrak jahe siap seduhnya mengalami peningkatan meski belum terlalu signifikan. Ia berharap, produksi jahe seduh rumahannya bisa lancar, sehingga bisa dijadikan sumber tetap penghasilan.
Sementara Ahmad Winarno, Ketua Yayasan Pitutur Luhur yang menaungi Kampung Lansia tersebut menuturkan, pihaknya memberikan fasilitas kepada para lansia yang memiliki produk untuk dipasarkan. Seluruhnya ada 10 jenis mulai dari ekstrak jahe, kopi, gula aren, gula semut, telur asin, dan aneka keripik olahan pare, pegagan dan sebagainya. Dengan demikian, roda ekonomi masyarakat di desa Gedong bisa berputar. (win)