RASIKAFM.COM | UNGARAN - Dampak El Nino berupa kekeringan mengancam sektor pertanian di Kabupaten Semarang. Komoditas padi dinilai paling berpotensi terdampak sehingga perlu dipikirkan langkah antisipasi.
Seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno, ia meminta para petani di wilayahnya untuk memersiapkan langkah awal mengantisipasi El Nino.
“Sebenarnya hampir semua komoditas tanaman yang membutuhkan suplai air cukup banyak. Dalam hal ini tentu tanaman padi yang paling berpotensi terkena dampak,” ujarnya di Ungaran, Senin (7/8/2023).
Sejumlah langkah antisipasi yang perlu disiapkan, kata Edy, para petani membuat sumur bor dekat lahan pertanian. Selain itu, para petani juga harus menghemat air. Sehingga jika terjadi potensi kekeringan dalam jangka panjang, maka para petani masih memiliki cadangan air.
“Kami bersyukur sudah terdapat beberapa petani yang menyiapkan sumur tanah ini untuk difungsikan ke lahan pertanian mereka, mudah-mudahan lekas menyebar ke semua sektor,” lanjutnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang juga berupaya menyediakan sejumlah fasilitas, satu di antaranya adanya pembangunan saluran irigasi dan sejumlah titik sumur.
“Kami juga memiliki beberapa embung, dan kami fokus menambah embung dengan membangunnya di beberapa titik di Kabupaten Semarang,” sambungnya.
Sementara bagi petani non-padi, Edy mengimbau untuk bisa menyesuaikan jenis-jenis tanaman yang kuat dengan cuaca panas saat ditanam, misalnya
jagung dan singkong.
“Diharapkan komoditas yang mereka tanam dapat bertahan dan bisa dipanen sesuai harapan,” tandas Edy. (win)