RASIKAFM.COM | SALATIGA – Puncak Malam pergantian tahun baru di Salatiga kali ini agak berbeda dibandingkan dua tahun terakhir.
Hotel Wahid Salatiga yang biasa menggelar pesta kembang api, tahun ini absen. Hal ini membuat pusat keramaian di Salatiga menjadi terpecah dan tidak lagi terkonsentrasi di Jalan Jenderal Sudirman.
“Ya, kecewa pasti. Tahun baru identik dengan pesta kembang api. Hotel Wahid ‘rajanya’ merayakan pesta kembang api demi warga Salatiga dan sekitarnya, tahun ini tidak mengadakan,” kata Agus (40), warga Tingkir.
GM Hotel Wahid Emawati membenarkan, jika tahun ini management memutuskan tidak mengadakan pesta kembang api.
“Sedikit berhemat. Tahun ini kita absen,” terang Emma, yang juga Wakil PHRI Salatiga.
Dari pantauan rasikafm.com mulai Minggu 31 Desember 2023 pukul 21.00 sampai dengan Senin 1 Januari 2024 jam 02.00 dinihari berjalan aman bahkan Tahun Baru kali ini landai dan sepi. Bahkan di alun-alun Pancasila Salatiga depan mapolres yang biasanya puluhan ribu orang tumpah ruah di kali ini tidak terlihat.
Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari dalam wawancara khusus dengan Rasika FM mengatakan secara umum kamtibmas malam pergantian tahun baru kali ini tidak ramai seperti tahun-tahun sebelumnya. ia menduga karena sore hari wilayah Salatiga hujan dan juga tidak banyaknya hotel dan restoran yang menggelar pesta kembang api membuat masyarakat enggan untuk datang dan meramaikan pergantian malam tahun baru.
“Berdasarkan hasil pantauan anggota di lapangan sampai dinihari kerumunan massa tidak terlihat seperti tahun-tahun sebelumnya” ujar Kapolres.
Menurut Kapolres dua tempat keramaian terbesar di kota Salatiga hanya ada di hotel Laras Asri dan D Emerik Salib Putih Salatiga. Polres Salatiga mengerahkan 315 personil guna pengamanan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Ratusan personil kita tersebar di beberapa lokasi pengamanan jadi diantaranya empat lokasi Pospam. Kemudian juga kita pengamanan ada satu pos pelayanan” kata Aryuni.
Keramaian di jantung Kota Salatiga, kawasan lapangan Pancasila Alun Alun Salatiga juga tidak begitu dipadati masyarakat. Kendaraan pribadi masih bisa melalui bundaran yang menjadi icon Kota Tertoleran di Indonesia ini.
Di jalan-jalan protokol pun tampak terlihat lengang. Begitu juga di Jalan Lingkar Selatan Salatiga tampak sepi kendaraan yang melintas.
Begitu juga di sejumlah Taman Kota di Salatiga, tidak begitu dipadati masyarakat.