Memasuki Bulan Suro para pelaku usaha jasa sewa dekorasi mengeluh sepi order. Hal itu karena dibulan tersebut masyarkat tidak berani menggelar hajatan. Menurut mitos yang berkembang, hal itu akan menimbulkan bencana jika dilanggar.
Hal ini salah satunya menimpa Pemilik Elsamba Dekoration, Elba Sambara warga Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Kepada media ia menuturkan bahwa saat memasuki bulan Suro ini cukup sepi job tak seperti biasanya.
“Cukup sepi. Dengan perbandingan bulan Besar kemarin perminggunya ada 8 hingga 15 proges. Namun bulan ini hanya ada 1 hingga 3 proges,”katanya saat ditemui wartawan belum lama ini.
Menurutnya hal ini karena masyarakat Jawa itu masih mengadopsi budaya Suro, sehingga jika menggelar acara akad atau pemberkatan dianggap pamali.
“Jadi paling yang ada cuma resepsi digedung. Untuk akad ataupun pemberkatan masih jarang banget,”jelas Elba.
Elba menuturkan penurunan omset dibulan Suro ini cukup drastis yakni sekitar 70 hingga 80 persen.

Disinggung melayani apa saja sih Elsamba Dekoration, Elba menuturkan bahwa sebenarnya usahanya sepesialis di wedding. Namun juga melayani acara ulang tahun, dan berbagai event yakni event kantor, kebudayaan dan khitanan ataupun peringatan hari besar.
“Untuk harga menyesuikan tempat. Misalnya di Salatiga, pasti harganya relatif lebih murah dibanding Kota Semarang. Selain itu perbedaan tempat atau space dan konsep sebagaimana permintaan pengantin juga berpengaruh diperbedaan harga,”ungkapnya.
Dijelaskan Elba, harga untuk standar di Kota Salatiga sekitar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta. Dan pada bulan bulan tertentu ada perbedaan harga karena mengikuti harga bunga di pasar. (rief)