Polrestabes Semarang melakukan pemeriksaan di beberapa masjid untuk mencegah penipuan dengan modus mengganti QRIS di kotak amal. Tindakan ini dilakukan setelah terdapat laporan tentang seorang pria yang mengganti stiker QRIS di sebuah masjid di Jakarta.
Dalam rangka mencegah terjadinya kejadian serupa di Kota Semarang, Kepala Satuan Binmas Polrestabes Semarang, Kompol Cristian Lebang mengimbau seluruh masyarakat yang berada di tempat ibadah untuk secara rutin memeriksa QRIS yang terdapat di tempat ibadah mereka masing-masing.
Lebang mengingatkan bahwa niat baik masyarakat untuk berdonasi jangan disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang dapat merugikan banyak orang. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan di Masjid Baiturahman dan Masjid Kauman di Kota Semarang, serta melakukan pengecekan terhadap puluhan titik QRIS yang bekerja sama dengan berbagai bank. Namun, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tindakan melanggar hukum.
Lebih lanjut, Lebang mengimbau agar masyarakat memperhatikan proses donasi melalui QRIS di kotak amal untuk menghindari kesalahan dalam berdonasi dan mencegah tindakan kejahatan. Ia menyarankan agar masyarakat memeriksa nama QRIS sebelum melakukan donasi.
Sementara itu, Sekretariat Masjid Baiturahman Kota Semarang, Ahmad Junianto menyatakan bahwa terdapat sekitar 5 hingga 10 kotak yang ditempeli QRIS kotak besar maupun yang keliling antar jemaah yang berjumlah 50 kotak di Masjid Baiturahman. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap stiker QRIS yang tertempel di kotak amal setiap hari dan hingga saat ini belum menemukan tindakan melanggar hukum.
Junianto juga menambahkan bahwa Masjid Baiturahman memiliki jemaah yang cukup banyak yang berdonasi melalui QRIS dan karenanya pihaknya akan terus melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap stiker QRIS di kotak amal. Pada tahun 2019, Masjid Baiturahman menjadi masjid dengan jumlah jemaah terbanyak di Indonesia yang berdonasi melalui QRIS.